PENENTUAN KAWASAN KONSERVASI DI WISATA BOHULO CAMP DESA DULAMAYO SELATAN, KABUPATEN GORONTALO

Authors

Ulyana Dinda Aritonang, Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Gorontalo; Joice Elma Miranda Gulo, Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Gorontalo; Yuliyanti S. Ardani, Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Gorontalo; Aditya Z. Mangge, Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Gorontalo; Zakaria Husain, Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Gorontalo

Keywords:

Konservasi, Taman Wisata Alam, Bohulo Camp, Gorontalo

Synopsis

Peningkatan aktivitas pariwisata di Gorontalo, khususnya di kawasan wisata Bohulo Camp yang terletak di Desa Dulamayo Selatan, Kabupaten Gorontalo dapat meningkatkan risiko terhadap kerusakan lingkungan. Untuk melindungi keanekaragaman hayati dan memastikan keberlanjutan pariwisata, penentuan kawasan konservasi menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Langkah ini diperlukan untuk menjaga ekosistem alam, mengurangi dampak negatif pembangunan, dan memberikan dasar edukasi tentang pentingnya pelestarian alam kepada masyarakat dan pengunjung. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi apakah Bohulo Camp termasuk dalam kawasan konservasi atau tidak. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode wawancara dan observasi secara langsung. Hasil penelitian diperoleh Bohulo Camp merupakan kawasan Taman Wisata Alam bukan konservasi, karena tidak berfokus pada pelestarian alam, dibuktikan dengan tidak memiliki pembatasan ketat terkait aktivitas manusia, melainkan untuk memfasilitasi dan mendorong pariwisata dan rekreasi alam.

References

Indriyanto. (2006). Ekologi Hutan. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Marsono, D. (2004). Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. Bigraf Publishing bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan YLH, Yogyakarta.

Mulyanie, E. (2016). Partisipasi masyarakat dalam pelestarian kawasan konservasi hutan di Gunung Galunggung Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal Geografi, 4(1).

Negara, P. D. (2011). Rekonstruksi kebijakan pengelolaan kawasan konservasi berbasis kearifan lokal sebagai kontribusi menuju pengelolaan sumber daya alam yang Indonesia. Jurnal Konstitusi, 4(2).

Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.88/Menhut-II/2014 tentang Hutan Kemasyarakatan

Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam.

Pickering, C. M., & Hill, W. (2007). Impacts of recreation and tourism on plant biodiversity and vegetation in protected areas in Australia. Journal of Environmental Management, 85(4), 791-800. https://doi.org/10.1016/j.jenvman.2006.11.021

Prayitno, D. E. (2020). Kemitraan konservasi sebagai upaya penyelesaian konflik tenurial dalam pengelolaan kawasan konservasi di Indonesia. Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, 6(2), 184-209.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Rosalino, L. M., & Grilo, C. (2011). What drives visitors to Protected Areas in Portugal: accessibilities, human pressure or natural resources? Journal of Tourism and Sustainability, 1(1), 3-11.

Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.

Downloads

Published

29 May 2024

Categories

License

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Details about this monograph

Physical Dimensions