PROFIL AYAM KAMPUNG SUPER BERDASARKAN SIFAT KUANTITATIF DI DESA DUTOHE BARAT

Authors

Muh. AlQhaddafi Dalle, Jurusan Peternakan Universitas Negeri Gorontalo; Cindrawati Gue, Jurusan Peternakan Universitas Negeri Gorontalo; Sintya Ilahude, Jurusan Peternakan Universitas Negeri Gorontalo; Febriani Ali, Jurusan Peternakan Universitas Negeri Gorontalo; Nurain Hasan, Jurusan Peternakan Universitas Negeri Gorontalo; Firman M. Gani, Jurusan Peternakan Universitas Negeri Gorontalo; Safriyanto Dako, Jurusan Peternakan Universitas Negeri Gorontalo; Sri Suryaningsih Djunu, Jurusan Peternakan Universitas Negeri Gorontalo; Ellen J. Saleh, Jurusan Peternakan Universitas Negeri Gorontalo

Keywords:

Ayam Kampung Super, Sifat Kuantitatif

Synopsis

Sifat kuantitatif merupakan hal penting dalam bidang peternakan. Ukuran tubuh suatu ternak sangat penting diukur karena menjadi salah satu indikator ternak yang baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui profil sifat kuantitatif ayam kampung super. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November di Desa Dutohe Barat. Materi penelitian yang digunakan adalah ayam kampung super sebanyak 50 ekor umur 63 hari; variabel pengamatan sifat kuantitatif meliputi bobot badan, panjang badan (panjang punggung), panjang tulang dada, lingkar dada, panjang jari ketiga, panjang ekor dan lingkar kanon. Data dianalisis menggunakan deskriptif analisis dan deskriptif statistik. Hasil penelitian diperoleh sifat kuantitatif ayam kampung super memiliki perbedaan ukuran pada jantan dan betina, meliputi bobot badan 859,8 dan 821,16 g; panjang kepala 4,56 cm; lebar kepala 3,44 dan 3,28 cm; lingkar kepala 9,8 dan 10 cm; panjang leher 8,12 dan 8,62 cm; lingkar leher 9,21 dan 9,29 cm; panjang sayap 15,58 dan 14,72 cm; panjang punggung 14,52 dan14,63 cm; panjang dada 11,72 dan 12,16 cm; lingkar dada 24,14 dan 24,61 cm; panjang kaki 12,08 dan 11,6 cm; panjang jari ketiga 5,16 dan 5,36 cm; lingkar tibia 4,52 dan 4,04 cm; dan panjang ekor 11,26 dan 13,24 cm. Dapat disimpulkan ayam kampung super yang berumur 63 hari jantan memiliki bobot rataan tubuh lebih berat dari betina, meskipun banyak karakter kuantitatif betina lebih besar dari jantan.

References

Crawford, R. D. (1990). Poultry Breeding and Genetics. Elsevier Science Publishers.

Djagra, I. B. (2002). Memilih Sapi Bibit. Laboratorium Ternak Potong dan Kerja Fakultas Peternakan. Universitas Udayana, Denpasar.

Gustira, D. E., Riyanti, R., & Tintin, K. (2015). Pengaruh Kepadatan Kandang Terhadap Performa Produksi Ayam Petelur Fase Awal Grower. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu. Vol. 3(1): 87.

Kihe, J. N., & Djegho, Y. (2018). Kajian Tampilan Ukuran Tubuh Ayam F1 Hasil Persilangan Beberapa Strain Ayam Jantan dan Ayam Betina Lokal Sabu pada Umur Delapan Minggu. Jurnal Nukleus Peternakan, 5(2), 166.

Kurnianto, E. (2010). Ilmu Pemuliaan Ternak. Universitas Diponegoro, Semarang.

Kusuma, D., & Prijono, N. S. (2007). Keanekaragaman Sumber Daya Hayati Ayam Lokal Indonesia: Manfaat dan Potensi. LIPI Press, Jakarta.

Mansjoer, S. S. (1985). Pengkajian sifat-sifat produksi ayam kampung serta persilangannya dengan ayam rhode island red [Disertasi, Institut Pertanian Bogor]. IPB Repository.

Nishida, T., Lee, C., Hayashi, Y., Hashiguchi, T., & Mochizuki, K. (1983). Body Measurement of native fowls in Korea. Japan Journal Veteriner Science, 45(2), 179-186.

Noor, R. (2000). Genetika Ternak. Penebar Swadaya, Jakarta.

Nuraini, U., Ismoyowati., & Mugiyono, S. (2019). Ukuran jengger dan shank serta korelasinya dengan bobot badan berbagai Ayam Sentrul umur 18 minggu. Journal of Animal Science and Technology, 1(1), 84-92.

Otto, J. H., & Towle, A. (1977). Modern Biology, 9 Ed. Holt, Rinehart and Winston, New York. p 471-486.

Permadi, A. N. N., Kurnianto, E., & Sutiyono, S. (2020). Karakteristik morfometrik ayam kampung jantan dan betina di Desa Tirtomulyo Kecamatan Plantungan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Jurnal Peternakan Indonesia, 22(1), 11-20.

Putri, A. B. S. R. N., Gushairiyanto, G., & Depison, D. (2020). Bobot Badan dan Karakteristik Morfometrik Beberapa Galur Ayam Lokal. Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis, 7(3), 258.

Rasyaf, M. (2011). Beternak Ayam Kampung. Penebar Swadaya, Jakarta.

Roboth, R. H. (2015). Level Penambahan Nasi Aking dalam Ransum Terhadap Pertambahan Bobot Badan, Konsumsi dan Konversi Ransum Ayam Kampung Fase Stater [Skripsi, Universitas Negeri Gorontalo]. UNG Repository.

Semakula, J., Lusembo, P., Kugonza, D. R., Mutetikka, D., Ssennyonjo, J., & Mwesigwa, M. (2011). Estimation of Live Body Weight using Zoometrical Measurements for improved Marketing of Indigenous Chicken in The Lake Victoria Basin of Uganda. Livestock Research for Rural Development, 23(8).

Steel, R. G. D., & Torrie, J. H. (1993). Prinsip dan prosedur statistika: suatu pendekatan biometrik. alih bahasa Bambang Sumantri. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Subekti, K., & Arlina, F. (2011). Karakteristik genetik eksternal ayam kampung di Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan. Jurnal Ilmu Ilmiah, 14(2), 74-86.

Suparyanto, A., Martojo, H., Hardjosworo, P. S., & Prasetyo, L. H. (2004). Kurva Pertumbuhan Morfologi Itik Betina Hasil Silang antara Itik Peking dengan Itik Mojosari Putih. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner, 9(2), 87-97.

Tamzil, M. H., & Budi, I. (2020). Pengukuran Beberapa Bagian Tubuh Ayam Kampung Super yang Dipelihara secara Intensif. Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Indonesia, 6(2), 105.

Warwick, E. J., Astuti, J. M., & Hardjosubroto, W. (1995). Pemuliaan Ternak, Edisi Kelima. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Yatim, W. (1991). Genetika, Edisi IV. Tarsito, Bandung.

Downloads

Published

29 May 2024

Categories

License

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Details about this monograph

Physical Dimensions