INFORMATION FOR AUTHOR |
ABSTRACTING & INDEXING |
MANUSCRIPT TEMPLATE |
KEANEKARAGAMAN BURUNG DI CAGAR ALAM PANUA PROVINSI GORONTALO
Keywords:
Burung, keanekaragaman, Cagar Alam PanuaSynopsis
Burung memegang peranan penting dalam suatu ekosistem. Hal ini disebabkan karena burung dapat melakukan penyebaran tanaman secara alami seperti penyerbukan bunga maupun penyebaran biji-bijian. Keanekaragaman jenis burung pada suatu habitat dipengaruhi oleh vegetasi tumbuhan, aktivitas manusia, dan ketersediaan pakan bagi burung. Keanekaragaman jenis burung yang ditemukan dalam suatu kawasan dapat mengindikasikan keadaan di wilayah tersebut. Keberadaan hutan sangat penting dalam suatu wilayah karena menjadi habitat bagi satwa liar terutama burung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman spesies burung di Cagar Alam Panua. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode point count. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keanekaragaman spesies burung ditemukan sebanyak 20 spesies burung dari 12 famili dengan jumlah 458 individu. Nilai indeks keanekaragamannya sebesar 2,24 dengan kriteria indeks sedang.
References
Asrianny, A., Saputra, H., & Achmad, A. (2018). Identifikasi keanekaragaman dan sebaran jenis burung untuk pengembangan ekowisata bird watching di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Perennial, 14(1), 17-23.
Coates, B. J., & Bishop, K. D. (2000). Panduan Lapangan Burung-Burung di Kawasan Wallacea Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara. Dove Publications.
Díaz-Siefer, P., Olmos-Moya, N., Fontúrbel, F., Lavandero, B., Pozo, R., & Celis-Diez, J. (2022). Bird-mediated effects of pest control services on crop productivity: a global synthesis. Journal of Pest Science, 95(2), 567–576. https://doi.org/10.1007/s10340-021-01438-4.
Fachrul, M. F. (2007). Metode Sampling Bioekologi. Bumi Aksara.
Garcia, K., Olimpi, E., Karp, D., & Gonthier, D. (2021). The good, the bad, and the risky: Can birds be incorporated as biological control agents into integrated pest management programs?. Journal of Integrated Pest Management, 11(1), 1-11. https://doi.org/10.1093/jipm/pmaa009.
Iswandaru, D. (2018). Kelimpahan dan keanekaragaman jenis burung di Hutan Mangrove KPHL Gunung Balak. Indonesian Journal of Conservation, 1(7), 57-62.
Komaludin, A., Winarno, G., & Dewi, B. (2019). Keanekaragaman Jenis Burung untuk Mendukung Kegiatan Ekowisata Birdwatching di Pusat Pelatihan Gajah Taman Nasional Way Kambas. Jurnal Hutan Tropis, 7(3), 283-292. http://dx.doi.org/10.20527/jht.v7i3.7582.
Magurran, A. E. (2004). Measuring Biological Diversity. Blackwell Publishing.
Muhi, F., Baderan, D. W., & Ibrahim, M. (2021). Egg-laying Behavior and Nest Physical Characteristics of Maleo Bird (Marcocephalon maleo) in Panua Nature Preserve, Maleo Village, Paguat District. Metamorfosa, 326-335.
Nugroho, A. S., Anis, T., & Ulfah, M. (2015). Analisis keanekaragaman jenis tumbuhan berbuah di hutan lindung Surokonto, Kendal, Jawa Tengah dan potensinya sebagai kawasan konservasi burung. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, 1(3), 472-476.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.92/MENLHK/SETJEN/KUM.1/8/2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.
Rohiyan, M., Setiawan, A., & Rustiati, E. L. (2014). Keanekaragaman Jenis Burung di Hutan Pinus dan Hutan Campuran Muarasipongi Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. Sylva Lestari Journal, 2, 89-98.
Sihotang, D. F., Patana, P., & Jumilawaty, E. (2013). Identifikasi Keanekaragaman Jenis Burung di Kawasan Restorasi Resort Sei Betung, Taman Nasional Gunung Leuser. Peronema Forestry Science Journal, 2(2), 59-66.
