Prosiding Seminar Nasional Biologi dan Sains
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis
<p><strong>Prosiding Seminar Nasional Biologi dan Sains</strong> (disingkat <strong>Prosiding SemBioSis</strong>) merupakan kumpulan artikel ilmiah yang telah diseminarkan dalam Seminar Nasional Biologi dan Sains, dan telah melalui proses <em>peer review</em>, diterbitkan setiap tahun. Prosiding SemBioSis pertama kali diterbitkan pada Bulan Januari tahun 2020, sebagai rangkaian peringatan Dies Natalis Jurusan Biologi FMIPA UNG.</p>en-USProsiding Seminar Nasional Biologi dan Sains<p>Saya menyetujui bahwa copyright naskah yang diterbitkan adalah milik Prosiding Seminar Nasional Biologi dan Sains sesuai tahun terbitnya naskah.</p>KARAKTERISASI ISOLAT BAKTERI PEMBENTUK BIOFILM PADA PASIEN DIABETES MELLITUS
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/129
<p>Diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang sering menyebabkan komplikasi seperti infeksi bakteri, sementara biofilm memainkan peran penting dalam perkembangan infeksi bakteri kronis. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi isolat bakteri pembentuk biofilm dari luka pasien diabetes. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif yang melibatkan pembuatan media, sterilisasi peralatan dan media, preparasi dan pengenceran sampel, isolasi, serta tahap karakterisasi. Hasil karakterisasi meliputi struktur morfologi serta kemampuan isolat untuk menghasilkan biofilm. Penelitian ini menghasilkan 9 isolat yang berhasil diisolasi dari luka pasien diabetes, masing-masing menunjukkan karakteristik morfologi yang berbeda. Di antara 9 isolat tersebut, 1 isolat menunjukkan kemampuan untuk membentuk biofilm dengan ciri morfologi berwarna kuning, berbentuk bulat, gram positif kokus, dan pada pengujian biofilm menunjukkan pertumbuhan dengan tampilan kristal hitam pada media <em>Congo </em><em>Red Agar</em> (CRA).</p>Wirnangsi Din UnoSyam S. KumajiAnnisa DwiyaniTarissa Eka PutriSusilo AnwarSyahrul LantiNur Fadhilah Pembengo
Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Biologi dan Sains
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-05-292024-05-29ANALISIS KUALITAS TAHU PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DI WILAYAH KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/138
<p>Kualitas tahu yang baik adalah terbebas dari cemaran fisik, biologi dan kimia. Pentingnya uji cemaran pada tahu perlu dilakukan untuk menjaga keamanan sebelum dikonsumsi. Tujuan penelitian untuk menganalisis kualitas fisik, biologi, dan kimia tahu pada industri rumah tangga di wilayah Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. Metode penelitian yang digunakan adalah pengujian bahan pangan berdasarkan kualitas fisik menggunakan uji organoleptik, kualitas biologi dengan uji keberadaan <em>Salmonella</em> sp. dan <em>E. coli</em>, dan kualitas biokimia untuk karbohidrat dengan metode luff-schoorl, protein dengan metode kjeldahl, formalin dan boraks dengan test kit. Sampel penelitian adalah tahu dari tiga Industri Rumah Tangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan kualitas fisik ditinjau dari perubahan warna bahwa tahu A mengalami perubahan warna sebesar 90%, tahu B 40%, dan tahu C 10%. Ditinjau dari perubahan aroma tahu A sebesar 100%, tahu B 10%, dan tahu C 0%. Untuk perubahan tekstur tahu A sebesar 10%, tahu B dan tahu C sebesar 0%. Berdasarkan kualitas biologis menunjukan bahwa ketiga sampel tahu positif mengandung <em>E. coli</em>, sementara bakteri <em>Salmonella</em> sp. positif pada sampel tahu A dan tahu C, sedangkan negatif pada tahu B. Berdasarkan kualitas kimia kadar protein pada tahu A 7,65%, tahu B 8,67%, dan tahu C 7,83%. Kadar karbohidrat pada tahu A 10,01%, tahu B 9,99%, dan tahu C 8,57%. Kandungan formalin dan boraks pada tahu A, B, dan C negatif. Dapat disimpulkan bahwa tahu C memiliki kualitas yang baik dibandingkan tahu A dan tahu B.</p>Jein A. BiotaEman RahimSt. Mutiatu RahmahDarmayanti Waluyo
Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Biologi dan Sains
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-05-292024-05-29INVENTARISASI JENIS TUMBUHAN LUMUT (Bryophyta) DI KAWASAN WISATA LOMBONGO, KABUPATEN BONE BOLANGO, GORONTALO
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/147
<p>Lumut adalah jenis tumbuhan rendah yang termasuk dalam filum Bryophyta. Dalam ekosistem alam, lumut memiliki peran yang signifikan. Kehidupan lumut dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti kelembaban, suhu, dan intensitas cahaya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data berbagai jenis lumut di kawasan Wisata Lombongo, Kecamatan Suwawa Tengah, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Penelitian ini menggunakan metode survei atau metode jelajah yang dilakukan pada bulan November 2023. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 2 jenis lumut di kawasan Wisata Lombongo, yaitu <em>Brachymenium indicum </em>dan <em>Entodon seductrix</em>. Jenis lumut di kawasan ini didominasi oleh <em>B</em><em>. indicum</em>.</p>Rosalinda AhmadAmelia PaladaWaldan A. MohamadYerika AlbakirAbubakar Sidik KatiliIlyas H. Husain
Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Biologi dan Sains
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-05-292024-05-29VALIDITAS MEDIA CROSSWORD PUZZLE SEBAGAI ALAT EVALUASI PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI PEMBELAHAN SEL
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/153
<p>Penggunaan media pembelajaran menjadi suatu kebutuhan yang tidak bisa dihindari dalam upaya melaksanakan proses pembelajaran. Media <em>crossword puzzle</em> merupakan salah satu media yang dapat dijadikan sebagai alat evaluasi pemahaman siswa pada materi pembelahan sel. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kelayakan pengembangan media pembelajaran <em>crossword puzzle</em> pada materi pembelahan sel di kelas XI SMA. Jenis penelitian ini adalah R&D (<em>Research and Development</em>) dengan menggunakan Model Plomp dimana melewati 4 dari 5 tahapan yaitu fase investigasi awal (<em>prelimenary investigation</em>), fase desain (<em>design</em>), fase realisasi/konstruksi (<em>realization/construction</em>), dan fase tes, evaluasi, dan revisi (<em>test, evaluation and revision</em>). Hasil penelitian yang didapatkan yaitu validasi ahli materi 91% dan ahli media 92%. Hasil uji validitas tersebut menunjukkan bahwa media <em>crossword puzzle</em> pada materi pembelahan sel layak untuk digunakan.</p>Nur Mustaqimah
Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Biologi dan Sains
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-05-292024-05-29EVALUASI KUALITAS AIR SUNGAI DI SUWAWA: IMPLIKASINYA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT DAN PELESTARIAN EKOSISTEM PERAIRAN DI GORONTALO
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/127
<p>Penelitian ini bertujuan menganalisis kualitas air sungai di daerah Suwawa untuk menilai kesesuaian dengan baku mutu sumber air minum dan pengaruhnya pada kehidupan organisme perairan. Metode yang digunakan meliputi deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Sampling dilakukan pada 3 stasiun, yaitu (I) Wisata Lombongo, (II) Jembatan Bali, (III) Bendung Alale. Variabel yang digunakan untuk menentukan kualitas air sungai di Suwawa mencakup parameter fisik (bau, warna, suhu), parameter kimia (pH, BOD), dan parameter biologis (keberadaan bakteri coliform). Hasil uji laboratorium untuk parameter kualitas fisik air menunjukkan kepatuhan terhadap peraturan yang ditetapkan. Tidak terdeteksi bau dan rasa pada air sungai di Suwawa. Suhu air di Stasiun I 26°C, sementara di Stasiun II dan III 31°C, sedikit melewati batas minimum dan maksimum yang diizinkan. Pengukuran derajat keasaman air sungai menunjukkan bahwa pH air di ketiga stasiun berkisar 6,2–7,4, masih dalam ambang batas kriteria kualitas air untuk sungai Kelas II. Nilai BOD air sungai pada ketiga stasiun berturut-turut 3,15, 5, dan 5,45 mg/l, melebihi standar kualitas air sungai Kelas II. Sampel air dari ketiga stasiun menunjukkan adanya kontaminasi bakteri coliform, dibuktikan dengan perubahan warna medium pada masing-masing sampel dan pembentukan gelembung gas di tabung durham setelah inkubasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa air sungai di Suwawa menunjukkan tanda-tanda mengalami pencemaran. Tingginya nilai BOD dan kehadiran coliform dalam badan sungai perlu menjadi perhatian serius dalam menjaga kualitas air untuk kesehatan masyarakat dan kelestarian lingkungan perairan.</p>Chairunnisah J. LamangantjoDewi Wahyuni K. BaderanMagfirahtul JannahTarissa Eka Putri
Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Biologi dan Sains
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-05-292024-05-29ANALYSIS OF OSMOLARITY OF WOODWORM MEDIA Teredo navalis IN THE MANGROVE ENVIRONMENT, AKELAMO VILLAGE, TIDORE KEPULAUAN CITY, INDONESIA
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/135
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis osmolaritas media (habitat), kadar salinitas cacing kayu <em>Teredo navalis</em> 1758 dan kualitas di lingkungan perairan mangrove. Jenis penelitian ini ialah studi kasus menggunakan metode <em>purposive sampling</em> dan eksperimen. Pengambilan sampel penelitian dilaksanakan di perairan mangrove Desa Akelamo Kota Tidore Kepulauan selama 7 hari dengan tiga kali pengulangan. Analisis osmolaritas media dilakukan di laboratorium MSDP Kelautan dan Perikanan Universitas Diponegoro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa osmolaritas media perairan pada kondisi air saat pasang maupun surut (ST-I dan II) di perairan mangrove Desa Akelamo Kota Tidore Kepulauan diperoleh nilai osmolaritas media akar tertinggi di kondisi air saat pasang yaitu 920 mOsm/l H<sub>2</sub>O dengan nilai salinitas 30‰ dan osmolaritas terendah terdapat pada media batang yaitu 450 mOsm/l H<sub>2</sub>O dengan salinitas 15‰. Parameter lingkungan kualitas air habitat cacing kayu <em>T. navalis</em> dari dua stasiun masih dalam kisaran kondisi optimum yaitu salinitas berkisar 10-35‰, suhu berkisar 20-38°C, pH berkisar 7.0-9.5, dan nilai DO berkisar 4.8-7.0 mg/l. Berdasarkan kisaran nilai osmolaritas media dan parameter lingkungan yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai kisaran tersebut masih dalam kisaran kondisi yang optimum sehingga layak dijadikan sebagai habitat oleh cacing kayu <em>Teredo navalis.</em></p>Yumima SinyoMagfirah Rasyid
Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Biologi dan Sains
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-05-292024-05-29POLA DISTRIBUSI INSECTA DI KAWASAN WISATA LOMBONGO KABUPATEN BONE BOLANGO, GORONTALO
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/145
<p>Serangga tanah adalah serangga yang seluruh atau sebagian hidupnya hidup di dalam tanah. Serangga tanah mempunyai peranan penting dalam ekosistem, terutama dalam mendukung transformasi bahan organik, dan keberadaan serta aktivitasnya berdampak positif terhadap sifat fisika-kimia tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran dan keanekaragaman serangga darat dengan penekanan pada aspek ekologi dan dampaknya terhadap ekosistem lokal pada pariwisata di Lombongo, Gorontalo. Teknik pengambilan sampel menggunakan <em>pitfall trap</em>. Metode survei lapangan meliputi pengumpulan sampel serangga, analisis keanekaragaman hayati, dan pemetaan sebaran spesies. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan 3 spesies yaitu semut merah (<em>Oecophylla smaragdina</em>) dengan jumlah individu 38 ekor, semut api (<em>Solenopsis invicta</em>) 1 individu, dan laba-laba (<em>Spardosa modica</em>) 1 individu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola distribusi serangga tanah di titik pengamatan berbeda-beda pada setiap habitatnya. Nilai indeks penyebaran Morisita serangga tanah di Wisata Lombongo adalah 0,27, yang artinya pola distribusi serangga tanah di kawasan tersebut ialah seragam. Hasil ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi upaya konservasi dan pengelolaan berkelanjutan di kawasan ini.</p>Fidyawaty LadawingSukmawati H. PopaMarsyanda PalilatiPuspita Sari L. SisiEka Reza S. WidodoAbubakar Sidik Katili
Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Biologi dan Sains
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-05-292024-05-29STUDI KASUS PEWARISAN SIFAT RAMBUT MERAH TEMBAGA PADA MASYARAKAT TUDU AOG, SULAWESI UTARA
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/151
<p>Warna rambut pada manusia ditentukan oleh kandungan pigmen melanin pada folikel rambut. Keberadaan pigmen eumelanin menyebabkan rambut berwarna hitam dan coklat, sementara pheomelanin menyebabkan warna rambut merah dan kuning. Di Desa Tudu Aog, Kecamatan Bilalang, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara terdapat masyarakat dengan rambut merah tembaga, yang diwariskan dari generasi ke generasi di dalam keluarga. Penelitian ini bertujuan menginvestigasi pewarisan sifat rambut merah tembaga pada masyarakat Tudu Aog, Sulawesi Utara. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, menggunakan metode observasi dan wawancara untuk pengambilan data. Hasil wawancara dianalisis dan dibuatkan diagram silsilah keluarga (pedigree). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat rambut merah tembaga dalam keluarga dapat muncul di setiap generasi atau dapat melewati beberapa generasi lalu muncul kembali, serta dapat diwariskan baik pada laki-laki maupun perempuan. Dapat dikatakan bahwa rambut merah tembaga merupakan sifat herediter, dimana gen yang berkontribusi pada sifat tersebut diwariskan melalui kromosom autosomal.</p>Magfirahtul Jannah
Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Biologi dan Sains
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-05-292024-05-29DUKUNGAN EVIDENCE POTENSI PEMANFAATAN CHATGPT UNTUK PROBLEM-BASED LEARNING DALAM PERSPEKTIF GLOBAL
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/124
<p>Penggunaan teknologi <em>Artificial Intelligence</em> (AI), khususnya ChatGPT, dalam konteks <em>Problem-Based Learning</em> (PBL) memicu debat di kalangan akademis. Penelitian ini bertujuan menggali bukti empiris untuk mendukung potensi pemanfaatan ChatGPT dalam PBL. Dengan mengadopsi pendekatan <em>scientific literature review</em> dan <em>bibliometric analysis</em>, penelitian ini menyelidiki keterkaitan antara ChatGPT dan PBL dari perspektif global. Metodologi penelitian mengikuti kerangka kerja PRISMA <em>flow chart</em> untuk memastikan kredibilitas dan objektivitas data. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingkat akurasi penggunaan ChatGPT dalam domain akademik mencapai sekitar 80%. Analisis bibliometrik menunjukkan empat klaster utama: <em>language model</em>, <em>artificial intelligence</em>, <em>learning system</em>, dan <em>internet web-based application</em>. Dua di antaranya menunjukkan perkembangan penelitian yang signifikan. Temuan ini menegaskan potensi besar penggunaan ChatGPT dalam dunia pendidikan, khususnya dalam implementasi PBL.</p>Baharuddin BaharuddinAdi Wijaya
Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Biologi dan Sains
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-05-292024-05-29PROFIL AYAM KAMPUNG SUPER BERDASARKAN SIFAT KUANTITATIF DI DESA DUTOHE BARAT
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/130
<p>Sifat kuantitatif merupakan hal penting dalam bidang peternakan. Ukuran tubuh suatu ternak sangat penting diukur karena menjadi salah satu indikator ternak yang baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui profil sifat kuantitatif ayam kampung super. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November di Desa Dutohe Barat. Materi penelitian yang digunakan adalah ayam kampung super sebanyak 50 ekor umur 63 hari; variabel pengamatan sifat kuantitatif meliputi bobot badan, panjang badan (panjang punggung), panjang tulang dada, lingkar dada, panjang jari ketiga, panjang ekor dan lingkar kanon. Data dianalisis menggunakan deskriptif analisis dan deskriptif statistik. Hasil penelitian diperoleh sifat kuantitatif ayam kampung super memiliki perbedaan ukuran pada jantan dan betina, meliputi bobot badan 859,8 dan 821,16 g; panjang kepala 4,56 cm; lebar kepala 3,44 dan 3,28 cm; lingkar kepala 9,8 dan 10 cm; panjang leher 8,12 dan 8,62 cm; lingkar leher 9,21 dan 9,29 cm; panjang sayap 15,58 dan 14,72 cm; panjang punggung 14,52 dan14,63 cm; panjang dada 11,72 dan 12,16 cm; lingkar dada 24,14 dan 24,61 cm; panjang kaki 12,08 dan 11,6 cm; panjang jari ketiga 5,16 dan 5,36 cm; lingkar tibia 4,52 dan 4,04 cm; dan panjang ekor 11,26 dan 13,24 cm. Dapat disimpulkan ayam kampung super yang berumur 63 hari jantan memiliki bobot rataan tubuh lebih berat dari betina, meskipun banyak karakter kuantitatif betina lebih besar dari jantan.</p>Muh. AlQhaddafi DalleCindrawati GueSintya IlahudeFebriani AliNurain HasanFirman M. GaniSafriyanto DakoSri Suryaningsih DjunuEllen J. Saleh
Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Biologi dan Sains
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-05-292024-05-29STRUKTUR VEGETASI TINGKAT POHON DI KAWASAN WISATA LOMBONGO KABUPATEN BONE BOLANGO, GORONTALO
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/141
<p>Berbagai jenis tumbuhan yang tumbuh bersama dalam satu wilayah dan memiliki interaksi yang erat membentuk suatu vegetasi. Susunan, komposisi, dan struktur vegetasi sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Kawasan Wisata Lombongo terletak di kaki pegunungan Tilong Kabila dan termasuk daerah geothermal. Keunikan wilayahnya akan mempengaruhi struktur dan komposisi vegetasi di kawasan Wisata Lombongo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur vegetasi tingkat pohon di kawasan Wisata Lombongo. Lokasi penelitian terletak di Desa Lombongo, Kecamatan Suwawa Tengah, Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini menggunakan teknik <em>purposive sampling</em>, dengan membuat 4 plot berukuran 20x20 m. Data individu setiap spesies pada tingkat pohon dicatat untuk menentukan indeks nilai penting (INP) masing-masing. Hasil penelitian diperoleh 6 spesies dari 5 famili penyusun vegetasi tingkat pohon di kawasan Wisata Lombongo dengan INP berturut-turut dari tertinggi ke terendah: <em>Samanea saman</em> (trembesi) 115,20%, <em>Gmelina a</em><em>rborea</em> (jati putih) 54,71%, <em>Polya</em><em>lthia longifolia</em> (gludukan tiang) 51,12%, <em>Tectona grandis</em> (jati) 36,55%, <em>Hibiscus tiliaceus</em> (waru) 28,01%, dan <em>Areca catechu</em> (pinang) 14,41%.</p>Dea Ananda DoholioFelma Fitrah LandoLusy Febriyani PassiIlyas H. HusainDewi Wahyuni K. Baderan
Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Biologi dan Sains
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-05-292024-05-29KEANEKARAGAMAN BURUNG DI CAGAR ALAM PANUA PROVINSI GORONTALO
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/148
<p>Burung memegang peranan penting dalam suatu ekosistem. Hal ini disebabkan karena burung dapat melakukan penyebaran tanaman secara alami seperti penyerbukan bunga maupun penyebaran biji-bijian. Keanekaragaman jenis burung pada suatu habitat dipengaruhi oleh vegetasi tumbuhan, aktivitas manusia, dan ketersediaan pakan bagi burung. Keanekaragaman jenis burung yang ditemukan dalam suatu kawasan dapat mengindikasikan keadaan di wilayah tersebut. Keberadaan hutan sangat penting dalam suatu wilayah karena menjadi habitat bagi satwa liar terutama burung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman spesies burung di Cagar Alam Panua. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode <em>point count</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keanekaragaman spesies burung ditemukan sebanyak 20 spesies burung dari 12 famili dengan jumlah 458 individu. Nilai indeks keanekaragamannya sebesar 2,24 dengan kriteria indeks sedang.</p>Mustamin Ibrahim
Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Biologi dan Sains
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-05-292024-05-29STUDI KASUS KEMAMPUAN KOLABORASI PADA PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK MATERI PEMANASAN GLOBAL
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/128
<p>Kemampuan kolaborasi merupakan salah satu keterampilan abad 21 yang harus dikembangkan oleh peserta didik dengan menerapkan pembelajaran yang tepat, salah satunya dengan pembelajaran berbasis proyek. SMA Taruna Nusantara merupakan lembaga pendidikan berasrama yang memiliki peserta didik dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Hal ini membuat peserta didik SMA Taruna Nusantara memiliki tingkat keragaman yang tinggi. Latar belakang peserta didik yang berbeda-beda menjadi tantangan tersendiri untuk menjalin kolaborasi dalam kegiatan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan kolaborasi yang dilatihkan dengan pembelajaran berbasis proyek pada Materi Pemanasan Global. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan kajian dokumen. Aspek kolaborasi yang diobservasi pada penelitian ini diantaranya: 1) interaksi dengan rekan kelompok; 2) komunikasi positif; 3) penyelidikan menyeluruh; dan 4) pendekatan transdisipliner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik mampu membangun interaksi dan kerjasama yang baik untuk mencapai tujuan bersama.</p>Meida Prastiwi PutriAhmad Faris
Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Biologi dan Sains
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-05-292024-05-29ANALISIS PERAN PENGELOLA DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BOHULO CAMP AND EATERY SERTA KONTRIBUSINYA TERHADAP PELESTARIAN LINGKUNGAN
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/137
<p>Bohulo <em>Camp and Eatery</em> merupakan salah satu tempat wisata yang terletak di Desa Dulamayo, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo. Pariwisata Bohulo <em>Camp and Eatery</em> terkenal karena keindahan alamnya dan menyediakan berbagai fasilitas, seperti tempat berkemah dan penginapan, serta restoran yang menawarkan beragam hidangan dan pemandangan sungai berair jernih. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis peran pengelola kaitannya dengan konservasi lingkungan dalam mengembangkan wisata Bohulo <em>Camp and Eatery</em>. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui metode observasi dan wawancara dengan pengelola wisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelola Bohulo <em>Camp and Eatery</em> tidak hanya berfokus pada aspek bisnis, tetapi juga menunjukkan kesadaran lingkungan yang kuat dengan memberikan perhatian khusus pada keberlanjutan dan konservasi lingkungan. Pengelola secara aktif terlibat dalam kegiatan penanaman kembali dan menyediakan tempat sampah untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Selain itu, langkah-langkah bertanggung jawab diambil dalam pembangunan infrastruktur, di mana penebangan pohon untuk pembangunan diimbangi dengan penanaman kembali sebagai upaya dalam menjaga kelestarian alam serta mempertahankan suasana alam yang unik.</p>Ahmad HidayatSitriyanti AnapiaWiranda HulalataDarti AsrianiMarini Susanti HamidunNur Mustaqimah
Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Biologi dan Sains
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-05-292024-05-29KEANEKARAGAMAN INSECTA DI DAERAH WISATA LOMBONGO, KABUPATEN BONE BOLANGO
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/146
<p>Wisata alam adalah tempat yang memanfaatkan berbagai macam potensi sumber daya alam dan tata lingkungannya sebagai objek tujuan wisata. Salah satu wisata alam yang sangat terkenal di Provinsi Gorontalo yaitu Wisata Lombongo. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keanekaragaman insecta yang ada di kawasan Wisata Lombongo, Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini menggunakan metode survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya terdapat Ordo Hymenoptera dengan 3 spesies berbeda (<em>Oecophylla smaragdina</em>, <em>Solenopsis invicta</em>, dan <em>Solenopsis richteri</em>) yang ditemukan di lokasi penelitian, dengan nilai indeks keanekaragaman 0,74. Dapat disimpulkan bahwa keanekaragaman insecta di lokasi Wisata Lombongo masih rendah, disebabkan oleh faktor manusia dan kondisi tekanan lingkungan.</p>Moh. Nur Afdal Syah GintulangiRamli UtinaEka Reza S. WidodoAinun DjafarNovita R. GamaHilda LanurungFebryani Puhi
Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Biologi dan Sains
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-05-292024-05-29HUBUNGAN AKTIVITAS LEBAH Trigona sp. DENGAN PARAMETER LINGKUNGAN DI DAERAH PENYANGGA TAMAN NASIONAL BOGANI NANI WARTABONE
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/152
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas lebah <em>Trigona</em> sp. dengan parameter lingkungan di daerah penyangga Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW). Penelitian dilakukan di Desa Poduoma, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo yang berbatasan langsung dengan TNBNW. Metode survei digunakan untuk mengamati aktivitas lebah trigona mulai pukul 06:00 – 17:00 WITA. Durasi pengamatan setiap jam selama 10 menit. Aktivitas dibagi menjadi dua kategori yakni aktivitas pencarian pakan dan aktivitas pengumpulan nektar. Parameter yang diukur meliputi jumlah koloni lebah pekerja yang keluar dan masuk ke dalam stupa dengan parameter lingkungan yang diukur meliputi suhu, kelembaban dan intensitas cahaya. Hasil uji Pearson`s dilakukan untuk mengetahui hubungan antar variabel. Hasil penelitian menemukan aktivitas pencarian pakan lebah <em>Trigona</em> sp. tertinggi pada pukul 10:00 (29 ekor/menit). Aktivitas pengumpulan nektar tertinggi pada pukul 16:00 (26 ekor/menit). Hasil uji Pearson`s menemukan bahwa aktivitas pencarian pakan berhubungan dengan suhu (r=0,391), kelembaban (r=-0,388) dan intensitas cahaya (r=0.455). Sementara aktivitas pengumpulan nektar berhubungan dengan suhu (r=0,297), kelembaban (r=-0,365). Aktivitas pencarian pakan lebah trigona berhubungan dengan seluruh parameter yang diukur, sementara aktivitas pengumpulan nektar hanya berhubungan dengan suhu dan kelembaban.</p>Nurain IbrahimFebriyanti FebriyantiJusna AhmadAngry Pratama SolihinBagus Tri NugrohoZuliyanto Zakaria
Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Biologi dan Sains
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-05-292024-05-29UJI ANGKA LEMPENG TOTAL (ALT) PADA JAMU GENDONG KUNYIT ASAM DI KECAMATAN KARTOHARJO KOTA MADIUN
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/125
<p>Jamu adalah ungkapan yang digunakan untuk menggambarkan pengobatan tradisional dengan memanfaatkan akar dan daun tumbuhan. Jamu kunyit asam adalah salah satu obat herbal tradisional yang berasal dari rimpang kunyit, buah asam, gula aren, dan daun sirih, dengan atau tanpa penambahan air jeruk nipis dan air. Di Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun jamu gendong kunyit asam merupakan varian jamu yang paling banyak digemari oleh ibu-ibu dan wanita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat cemaran mikroba pada jamu gendong kunyit asam di Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun berdasarkan Angka Lempeng Total (ALT) bakteri. Dalam penelitian ini menggunakan sampel jamu gendong kunyit asam yang diperoleh dari dua lokasi yang berbeda yaitu Kelurahan Oro-oro Ombo dan Kelurahan Sukosari. Variabel pengamatan adalah angka lempeng total dan wawancara singkat perilaku kebersihan pedagang jamu gendong. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan metode ALT. Hasil penelitian menunjukkan perhitungan ALT bakteri pada jamu gendong di Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun dari 2 sampel didapatkan angka lempeng total tertinggi sebesar 1,3x10<sup>7</sup> CFU/ml dan angka lempeng total terendah sebesar 3,5x10<sup>4</sup> CFU/ml, hasil cemaran bakteri tertinggi dan terendah ini didapatkan dari sampel A yang berasal dari salah satu daerah di Kecamatan Kartoharjo. Berdasarkan hasil penelitian dan analisa dari dua sampel maka jamu gendong kunyit asam di Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun belum memenuhi persyaratan dilihat dari nilai ALT yang didapatkan.</p>Rizka Putri FebrianaAgus PurwantoAngga Rahabistara Sumadji
Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Biologi dan Sains
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-05-292024-05-29IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK UKURAN TUBUH BURUNG MALEO DI KAWASAN KONSERVASI EX-SITU
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/134
<p>Burung maleo merupakan salah satu jenis burung endemik Sulawesi. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data karakteristik sifat kuantitatif ukuran tubuh burung maleo. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September tahun 2023 di kawasan konservasi <em>ex-situ</em> di Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah burung maleo berumur 6 tahun sebanyak 2 ekor jantan dan 2 ekor betina, dengan variabel pengamatan sifat kuantitatif meliputi panjang badan, panjang punggung, panjang dada, panjang kaki, lingkar betis, panjang dan lingkar leher, panjang jari, panjang dan lebar kepala, panjang sayap, panjang ekor, lingkar dada, dan bobot badan. Hasil penelitian menunjukan nilai koefisien keseragaman pada jantan dan betina: panjang badan masing-masing 7,31 dan 6,6%; panjang punggung 17,67 dan 6,36%; panjang dada sebesar 23,33 dan 7,78%; panjang kaki masing-masing 4,24%; lingkar betis masing-masing 4%; panjang leher 3,54 dan 9%; lingkar leher 7,07 dan 4,48%; panjang jari 7,78 dan 6%; panjang kepala 7,78 dan 6%; lebar kepala masing-masing 3%; panjang sayap sebesar 4,64 dan 21,92%; panjang ekor sebesar 6,36 dan 4,38%; lingkar dada sebesar 11,31 dan 10,60%; dan bobot badan sebesar 3,27 dan 4,60%. Dapat disimpulkan bahwa karakteristik sifat kuantitatif pada burung maleo jantan dan betina masih sangat beragam dan berkorelasi dari tinggi sampai rendah. Hal ini dipengaruhi oleh faktor genetik, faktor lingkungan, faktor pakan, dan oksigen di kawasan tersebut, sehingga burung maleo yang ada di kawasan konservasi <em>e</em><em>x-</em><em>s</em><em>itu</em> Kecamatan Batui memiliki bobot rendah dan pertumbuhannya tidak optimal.</p>I Putu Yoga PrandikaMuh. Andri DjaeniFizal A. MaliadaRamdan IsmailMuhammad Fakhri AritmadikoIrene Suryanti KoanoFahria DatauEllen J. SalehSafriyanto Dako
Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Biologi dan Sains
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-05-292024-05-29INVENTARISASI JAMUR DI KAWASAN WISATA LOMBONGO KABUPATEN BONE BOLANGO, GORONTALO
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/144
<p>Jamur mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, tidak menutup kemungkinan ada beberapa jenis jamur yang merugikan dalam kehidupan. Kawasan Wisata Lombongo yang dingin dan lembab menjadi habitat yang sesuai untuk jamur. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisir spesies jamur di kawasan Wisata Lombongo. Penelitian ini merupakan survei inventarisasi awal, dilakukan pada akhir bulan November 2023. Pengambilan sampel dilakukan dengan survei langsung di lapangan dengan metode jelajah. Penelitian ini berhasil mengidentifikasi 12 spesies jamur makroskopis yang berasal dari 2 divisi dan 11 famili, yang menunjukkan tingginya keragaman hayati dalam kelompok jamur. Kelas Agaricomycetes mendominasi dengan kehadiran paling banyak. Kondisi lingkungan abiotik mendukung untuk pertumbuhan jamur di kawasan Wisata Lombongo.</p>Rufianti Dewi MauntiPerlis TantalamaCindrawati TanuaFitradesi BotutiheIrsa Aulia NohoRamli UtinaIlyas Husain
Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Biologi dan Sains
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-05-292024-05-29LITERATURE REVIEW: PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR E-MODUL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/150
<p>E-modul merupakan modul pembelajaran dalam bentuk digital yang mengintegrasikan teks, gambar, grafik, animasi, dan video, serta memungkinkan akses kapan saja dan di mana saja. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau literatur yang ada terkait dengan pengaruh penggunaan bahan ajar e-modul dalam pembelajaran Biologi di Sekolah Menengah Atas (SMA). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif <em>literatur</em><em>e review</em>. Penelitian ini mengumpulkan data dengan menggunakan <em>database</em> dari <em>Google Scholar</em>/<em>Google</em> Cendekia dengan jumlah 6 artikel. Google Scholar menyediakan layanan berupa informasi yang berguna dalam format PDF (<em>Portable Document Format</em>). Hasil tinjauan literatur menunjukkan bahwa penggunaan e-modul dalam pembelajaran Biologi di SMA dapat meningkatkan hasil belajar, motivasi dan kemandirian belajar siswa di SMA.</p>Nurul Fajryani Usman
Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Biologi dan Sains
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-05-292024-05-29PENENTUAN KAWASAN KONSERVASI DI WISATA BOHULO CAMP DESA DULAMAYO SELATAN, KABUPATEN GORONTALO
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/123
<p>Peningkatan aktivitas pariwisata di Gorontalo, khususnya di kawasan wisata Bohulo <em>Camp</em> yang terletak di Desa Dulamayo Selatan, Kabupaten Gorontalo dapat meningkatkan risiko terhadap kerusakan lingkungan. Untuk melindungi keanekaragaman hayati dan memastikan keberlanjutan pariwisata, penentuan kawasan konservasi menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Langkah ini diperlukan untuk menjaga ekosistem alam, mengurangi dampak negatif pembangunan, dan memberikan dasar edukasi tentang pentingnya pelestarian alam kepada masyarakat dan pengunjung. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi apakah Bohulo <em>Camp</em> termasuk dalam kawasan konservasi atau tidak. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode wawancara dan observasi secara langsung. Hasil penelitian diperoleh Bohulo <em>Camp</em> merupakan kawasan Taman Wisata Alam bukan konservasi, karena tidak berfokus pada pelestarian alam, dibuktikan dengan tidak memiliki pembatasan ketat terkait aktivitas manusia, melainkan untuk memfasilitasi dan mendorong pariwisata dan rekreasi alam.</p>Ulyana Dinda AritonangJoice Elma Miranda GuloYuliyanti S. ArdaniAditya Z. ManggeZakaria Husain
Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Biologi dan Sains
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-05-292024-05-29PENENTUAN TAHAP PERKEMBANGAN MIKROSPORA TERONG cv. Fabian UNTUK INDUKSI MIKROSPORA EMBRIOGENIK
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/91
<p>Produksi tanaman haploid ganda melalui kultur mikrospora sangat menguntungkan dalam pemuliaan tanaman untuk memperoleh tanaman yang bersifat homozigot dengan karakter unggul dalam waktu yang lebih cepat dibandingkan metode konvensional. Mikrospora yang dikultur <em>in vitro</em> dengan kombinasi kondisi kultur dan <em>stress</em> yang optimal, dapat mengubah jalur perkembangan mikrospora dari gametofitik normal ke jalur sporofitik sehingga menghasilkan embrio dan tanaman haploid atau <em>double</em> haploid (DH). Dalam penelitian ini dilakukan tahap awal kultur mikrospora yaitu penentuan tahap perkembangan mikrospora yang tepat untuk diinduksi menjadi mikrospora embriogenik. Tahap perkembangan mikrospora terong cv. Fabian yang dapat diinduksi menjadi embriogenik yaitu tahap uninukleat akhir dan binukleat awal.</p>Devi Bunga PagallaMagfirahtul JannahAri IndriantoEndang SemiartiAnnisa Sholikha
Copyright (c) 2022 Devi Bunga Pagalla, Magfirahtul Jannah, Ari Indrianto, Endang Semiarti, Annisa Sholikha
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2022-12-032022-12-03HUBUNGAN KEKERABATAN FENETIK VARIETAS SIRIH (Piperaceae) DI DATARAN TINGGI BONE BOLANGO, GORONTALO
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/97
<p>Piperaceae (sirih-sirihan) merupakan salah satu famili dalam ordo Piperales yang memiliki ciri-ciri semak atau perdu, juga ditemukan dalam bentuk memanjat dengan akar lekat dan jarang berbentuk pohon. Fakta menunjukan bahwa bau remasan daun dan batang dari berbagai spesies Piper memiliki ciri khas masing-masing. Ciri khas masing-masing Piper ini mengindikasikan adanya perbedaan pula dalam struktur anatomi jaringan pembuluhnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil identifikasi beberapa spesies dan karakteristik dari famili piper serta hubungan kekerabatan antar spesies dari famili piper. Metode yang digunakan adalah metode survei dimana data yang didapatkan diperoleh langsung dari lapangan langsung dan jenis penelitian kualitatif yaitu mencari studi literatur mengenai mekanisme melakukan identifikasi. Pengambilan data dilakukan dengan turun langsung untuk melihat langsung tanaman yang akan diamati. Hasil penelitian didapatkan identifikasi botani bahwa sirih hijau memiliki nama botani <em>Piper betle</em>, sirih gading memiliki nama botani <em>Epipremnum aureum</em>, sirih cina <em>Peperomia pellucida</em>, sedangkan sirih merah memiliki nama botani <em>Piper crocatum. </em>Keempat spesimen tersebut memiliki karakter morfologi yang berbeda antara satu dengan yang lain. Karakterisasi morfologi dilakukan dengan mengamati secara langsung terhadap habitus, bentuk, serta warna batang dan daun.</p>Jusna AhmadNovri Youla KandowangkoFebriyanti FebriyantiPutri Tarisha NanditaRegita Cahyani DaudFahria Ningsi AdamDiva M.A. Saghita Putri
Copyright (c) 2022 Jusna Ahmad, Novri Youla Kandowangko, Febriyanti Febriyanti, Putri Tarisha Nandita, Regita Cahyani Daud, Fahria Ningsi Adam, Diva M.A. Saghita Putri
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2022-12-032022-12-03PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS PROBLEM SOLVING SEBAGAI ALTERNATIF MATERI SPERMATOPHYTA KELAS X SMA
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/78
<p>Modul merupakan bahan tertulis yang berisi materi-materi pokok serta aktivitas pembelajaran yang dirancang dalam satu<br />pertemuan pembelajaran dan berguna membantu peserta didik untuk memenuhi tujuan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan<br />untuk menguji kelayakan modul elektronik berbasis problem solving pada materi Spermatophyta di kelas X SMA. Jenis penelitian<br />ini merupakan pengembangan dengan menggunakan model ADDIE. Adapun tahapan penelitian yaitu analyze, design, dan<br />development. Penilaian kelayakan modul elektronik dinilai oleh validator materi, media, praktisi dan respon peserta didik. Hasil<br />penelitian menunjukkan bahwa modul elektronik berbasis problem solving pada materi Spermatophyta valid dan praktis<br />digunakan di SMA Negeri 5 Malang.</p>Nur AmaliahSiti ZubaedahHeru KuswantoroGaby Maulida Nurdin
Copyright (c) 2022 Nur Amaliah, Siti Zubaedah, Heru Kuswantoro, Gaby Maulida Nurdin
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2022-12-032022-12-03KARAKTER MORFOLOGI DAN POTENSI PEMANFAATAN Ficus drupacea Thunb. KOLEKSI KEBUN RAYA PURWODADI
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/84
<p>Kebun Raya Purwodadi memiliki koleksi tanaman yang cukup lengkap, salah satunya adalah <em>Ficus drupacea</em> yang merupakan<br />salah satu tanaman native Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan karakterisasi morfologi <em>F. drupacea</em> koleksi<br />Kebun Raya Purwodadi dan mengkaji potensi pemanfaatannya. Penelitian ini dilakukan di Kebun Raya Purwodadi pada Bulan<br />Mei-Juni 2022. Bahan yang digunakan berupa material tanaman yang diperoleh dari koleksi Kebun Raya Purwodadi. Informasi<br />seperti morfologi tanaman diperoleh dari hasil pengamatan langsung di lapangan, sedangkan pencarian informasi kandungan<br />senyawa kimia dan pemanfaatannya dilakukan dengan metode studi literatur. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif.<br />Hasil penelitian menunjukkan bahwa koleksi F. drupacea berasal dari Jawa Timur, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur dan Maluku. Perawakan pohon dengan tinggi mencapai ±17 m dengan diameter 72 cm. Daun berwarna hijau, bangun daun <em>elliptico-oblongus</em>, pangkal daun tidak bertoreh, ujung daun meruncing dengan pertulangan daun yang jelas. Buah kuning dan berwarna merah ketika masak, buah sedikit manis dan bisa dikonsumsi. Studi literatur menunjukkan bahwa daun dan batang <em>F. drupacea</em> mengandung senyawa kimia yang memiliki potensi sebagai obat malaria, diabetes melitus, antibakteri dan antikanker.</p>Melisnawati H. Angio
Copyright (c) 2022 Melisnawati H. Angio Angio
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2022-12-032022-12-03AKTIVITAS REGENERASI HEPATOSIT PASCAPEMBERIAN EKSTRAK DAUN Phyllanthus niruri L.
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/89
<p>Hepar sebagai organ metabolisme utama dalam tubuh sangat rentan mengalami kerusakan sel akibat radikal bebas. Degenerasi dalam waktu lama berdampak pada penurunan kemampuan regenerasi hepatosit, sehingga hepar membutuhkan senyawa bioaktif untuk membantu proses regenerasinya. Penelitian bertujuan menjelaskan pengaruh ekstrak daun <em>Phyllanthus niruri</em> L. terhadap aktivitas regenerasi hepatosit tikus putih Galur Wistar setelah pemberian karbon tetraklorida (CCl<sub>4</sub>). Penelitian menggunakan desain eksperimental dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Semua perlakuan (selain P1 kontrol positif) diinduksi CCl<sub>4</sub> 1ml/hari selama 2 hari, selanjutnya P3 (ekstrak 2,5%), P4 (ekstrak 5%), dan P5 (ekstrak 7,5%) masing-masing diberi perlakuan ekstrak daun <em>P. niruri</em> L. 1ml/hari selama 14 hari. Pembuatan sediaan histologi hepar menggunakan metode parafin dengan pewarnaan Hematoxylin Eosin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada P3, P4 dan P5 terlihat aktivitas regenerasi hepatosit mengarah pada perbaikan struktur hepar, berbanding terbalik dengan P2 (kontrol negatif) yang memiliki aktivitas regenerasi hepatosit sangat rendah. Peningkatan konsentrasi ekstrak semakin membantu proses regenerasi hepatosit.</p>Magfirahtul JannahDevi Bunga PagallaAndi Megawati
Copyright (c) 2022 Magfirahtul Jannah, Devi Bunga Pagalla, Andi Megawati
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2022-12-032022-12-03BIODIVERSITAS BURUNG DI KAWASAN DANAU LIMBOTO, PROVINSI GORONTALO
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/95
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan spesies burung migran di Kawasan Danau Limboto. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode titik hitung dan metode jalur dengan 4 titik pengamatan selama 7 hari pada hari yang berbeda. Titik awal pegamatan dilakukan secara bergantian untuk setiap stasiun dengan demikian terjadi variasi waktu pengamatan pada setiap stasiun. Secara keseluruhan keanekaragaman burung migran di kawasan Danau Limboto dikategorikan sedang dengan nilai indeks keanekaragaman yaitu 1,79. Burung migran yang ditemukan di kawasan Danau Limboto 9 spesies burung migran yang tergolong dalam 7 famili dengan jumlah total individu 706. Nilai indeks tertinggi yaitu H’= 1,63 terdapat pada stasiun 1, nilai indeks keanekaragaman tersebut tergolong sedang dan indeks keanekaragaman yang terendah yaitu H’= 0 yang terdapat pada stasiun 4, nilai indeks keanekaragaman tersebut tergolong rendah.</p>Mustamin Ibrahim
Copyright (c) 2022 Mustamin Ibrahim
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2022-12-032022-12-03IDENTIFIKASI JENIS ANGGOTA FILUM ECHINODERMATA DI PESISIR PANTAI DULANGA, KABUPATEN GORONTALO
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/103
<p>Echinodermata dapat ditemukan pada ekosistem laut, terutama pada ekosistem tertinggi seperti terumbu karang di daerah intertidal. Mulai dari daerah pasang surut pantai hingga perairan yang cukup dalam sekalipun. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hewan Echinodermata di zona intertidal Pantai Dulanga Kabupaten Gorontalo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplorasi dan hand collect spesimen yang ditemukan. Berdasarkan hasil identifikasi, ditemukan 7 jenis invertebrata yaitu <em>Diadema setosum</em>, <em>Ophiactis savignyi</em>, <em>Holothuria leucospilota</em>, <em>Holothuria atra</em>, <em>Echinothrix calamaris</em>, <em>Macrophiothrix</em> sp., dan <em>Tripneustes gratilla</em>.</p>Regina Valentine AydalinaChairunnisa J. LamangantjoIlyas H. HusainZakaria HusainAhmad Hidayat
Copyright (c) 2022 Regina Valentine Aydalina, Chairunnisa J. Lamangantjo, Ilyas H. Husain, Zakaria Husain, Ahmad Hidayat
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2022-12-032022-12-03ANALISIS VEGETASI PADA TINGKATAN POHON DI AREA KAMPUS 4 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/82
<p>Analisis vegetasi merupakan cara yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar sebaran berbagai spesies dalam suatu area<br />melalui pengamatan langsung.penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui Struktur Vegetasi pada tingkatan pohon di area kampus 4 Universitas Negeri Gorontalo. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode garis berpetak, metode ini menggunakan garis transek yang memanjang dan terdapat beberapa plot dengan jarak yang sama, serta dalam plot tersebut terdapat plot yang lebih kecil dengan ukuran yang bervariasi. Berdasarkan hasil penelitian maka diketahui struktur vegetasi pohon yang berada dikampus 4 universitas negeri Gorontalo memiliki 6 jenis yaitu, <em>Switenia marcophylla</em>, <em>Gmelina arborea</em> roxb, <em>Artocarpus</em>, <em>Juglans nigra</em>, <em>Cocos nucifera</em> dan <em>Mangifera indica</em> yang termasuk ke dalam 6 famili berbeda yaitu Meliaceae, Verbenaceae, Juglandaceae, Arecaceae, Anacardiaceae, Moraceae. Jenis vegetasi pohon yang mendominan ditunjukkan oleh indeks nilai penting (INP).</p>Sukma Dewanty JahjaNur Fadila PotutuVinarti MustapaAisyah Wisnu JulaikhaSintia KaduTantri R AhmadAdriansyah R Daeng KumaIlyas H. HusainAbubakar Sidik Katili
Copyright (c) 2022 Sukma Dewanty Jahja, Nur Fadila Potutu, Vinarti Mustapa, Aisyah Wisnu Julaikha, Sintia Kadu, Tantri R Ahmad, Adriansyah R Daeng Kuma, Ilyas H. Husain, Abubakar Sidik Katili
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2022-12-032022-12-03KENDALA PEMBELAJARAN DARING PADA MATERI BIOLOGI DI MASA PANDEMI COVID-19
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/87
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan yang dihadapi guru, siswa, dan orang tua saat proses belajar mengajar online berjalan di masa pandemi Covid-19 dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian dapat dilihat dari tiga aspek yaitu: a) aspek guru dimana tantangannya dapat dilihat melalui pelaksanaan praktikum yang belum maksimal dilakukan karena koneksi internet yang buruk dan alokasi waktu yang terbatas untuk pembelajaran online; b) aspek siswa yang tantangannya paling banyak berkaitan dengan kurangnya fokus saat mengikuti kelas online, koneksi internet yang rendah dan keterbatasan waktu untuk belajar online, c) aspek orang tua yang tantangannya dapat dilihat melalui manajemen waktu dalam mendampingi siswa secara langsung, pengaturan screen time karena terkait dengan masalah keuangan orang tua, fasilitas, kebutuhan siswa dalam mengikuti kelas online, dan motivasi yang diberikan kepada siswa untuk aktif terlibat dalam pembelajaran Biologi online. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa guru, siswa, dan orang tua menghadapi tantangan selama realisasi pembelajaran Biologi online.</p>Fatma N. UtinaAni M. HasanDjuna Lamondo
Copyright (c) 2022 Fatma N. Utina, Ani M. Hasan, Djuna Lamondo
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2022-12-032022-12-03ANALISIS VEGETASI SEMAI DI KAMPUS 4 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO, BONE BOLANGO
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/92
<p>Vegetasi memegang peran penting pada banyak proses yang berlangsung di ekosistem. Semai merupakan tingkat pertumbuhan<br />paling awal dari tahap kehidupan tumbuhan yang memberikan gambaran kontinu siklus kehidupan dan kerentanan yang bertanggung jawab terhadap populasi jenis tumbuhan dan dinamika komunitas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat jenis<br />vegetasi tingkat semai dan struktur vegetasi semai di Kampus 4 Universitas Negeri Gorontalo, Bone Bolango. Penelitian ini menggunakan metode transek dan pembuatan petak, kemudian data yang didapatkan dianalisis menggunakan rumus kerapatan,<br />kerapatan relatif, frekuensi, frekuensi relatif, dan indeks nilai penting. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 123 spesies semai,<br />dan komposisi jenis pada vegetasi tingkat semai yang memiliki INP tertinggi adalah <em>Mimosa pudica</em> L. dengan INP 24,4%, sedangkan spesies yang memiliki nilai INP terendah ada beberapa spesies yaitu <em>Cynodon dactylon</em> L., <em>Passiflora foetida</em> L., <em>Physalis angulata</em> L., <em>Ipomoea purpurea</em> L., <em>Amorphophallus kanjac</em>, <em>Ipomoea biflora</em> L., <em>Wahlenbergia haderacea</em> L., <em>Desmodium triflorum</em> L. dan <em>Justicia calyculata</em> dengan INP 2,2%.</p>Aprilia Putri HalaSasmianti SasmiantiNovita Meylia PantiRisna A. OnuWinda JakariaDesi Permatasari Laima
Copyright (c) 2022 Aprilia Putri Hala, Sasmianti Sasmianti, Novita Meylia Panti, Risna A. Onu, Winda Jakaria, Desi Permatasari Laima
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2022-12-032022-12-03IDENTIFIKASI LUMUT KERAK (LICHEN) DI AREA KAMPUS 1 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/101
<p>Kampus 1 Universitas Negeri Gorontalo terletak di Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Keanekaragaman tumbuhan di kampus ini sangat beragam, mulai dari tumbuhan tingkat tinggi hingga tumbuhan tingkat rendah, salah satunya adalah lumut kerak (Lichen). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis lichen yang ditemukan di area Kampus 1 Universitas Negeri Gorontalo. Penelitian dilakukan pada Bulan Juni 2022, menggunakan penelitian deskriptif eksploratif dengan teknik survey. Hasil penelitian menemukan sebanyak 5 jenis lichen, yaitu: <em>Dirinaria</em> sp., <em>Lecidella elaeochroma</em>, <em>Graphis</em> sp., <em>Lepraria</em> sp., dan <em>Caloplaca</em> sp.; serta dikelompokkan ke dalam 5 famili, yaitu: Physciaceae, Lecanoraceae, Graphidaceae, Leprariaceae, dan Caloplacaceae.</p>Wirnangsi D. UnoFebriyanti FebriyantiSyam S. KumajiReza Mokodompit
Copyright (c) 2022 Wirnangsi D. Uno, Febriyanti Febriyanti, Syam S. Kumaji, Reza Mokodompit
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2022-12-032022-12-03UPAYA MENGOPTIMALKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PHAIR SHARE PADA MATERI EVOLUSI
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/80
<p>Penelitian ini didasarkan pada rumusan masalah apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think phair share pada materi Evolusi di Kelas XII IPA2 SMA Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas. Objek penelitian berjumlah 24 orang. Tahapan penelitian terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yakni lembar pengamatan untuk menilai kegiatan guru, lembar pengamatan untuk menilai kegiatan siswa, dan lembar tes untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa. Teknik analisis data dilaksanakan secara kuantitatif pada setiap akhir siklus pembelajaran dengan menggunakan data hasil observasi kegiatan guru dan aktivitas siswa serta data hasil belajar siswa. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hipotesis. Berdasarkan temuan penelitian yang dilakukan melalui siklus I dan siklus II, terlihat jelas adanya peningkatan hasil belajar siswa dalam proses belajar di kelas XI IPA2 SMA Negeri 1 Tapa. Hal ini terlihat pada semua aspek yang dianalisis pada siklus pertama yang kemudian meningkat tajam pada siklus yang kedua. Hasil penelitian tersebut jelas menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif think phair share dapat dijadikan sebagai salah satu teknik untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses belajar di kelas.</p>Maryati AnieSamsudin SuneMarlina Utina
Copyright (c) 2022 Maryati Anie, Samsudin Sune, Marlina Utina
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2022-12-032022-12-03PENERAPAN MODEL SCIENCE PROJECT BASED LEARNING (SPjBL) TERHADAP KEMAMPUAN ARGUMENTASI MAHASISWA PADA MATA KULIAH STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/85
<p>Kemampuan berargumentasi menjadi salah satu penentu keberhasilan mahasiswa di dalam memainkan peran di masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengatahui pengaruh model <em>Science Project Based Learning</em> (SPjBL) terhadap kemampuan argumentasi mahasiswa Biologi di Universitas Negeri Malang. Sampel penelitian ini yaitu mahasiswa Biologi yang terdiri dari dua kelas yaitu offering G dan offering J yang telah dipilih secara random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SPjBL berpengaruh positif terhadap kemampuan argumentasi mahasiswa, hal ini sesuai dengan hasil uji anakova yang menunjukkan nilai p <em>value</em> 0,00 < 0,05. Hal ini karena proyek dalam SPjBL mampu membangun kemampuan argumentasi siswa berdasarkan evidence yang diperoleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung.</p>Nurul Fajryani UsmanNur MustaqimahSri Endah IndriwatiSulisetijono Sulisetijono
Copyright (c) 2022 Nurul Fajryani Usman, Nur Mustaqimah; Sri Endah Indriwati; Sulisetijono Sulisetijono
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2022-12-032022-12-03FENOMENA STUNTING DAN VARIABEL PENYEBABNYA PADA ANAK USIA 24-59 BULAN DI KAMPUNG KB “MOOPIYA” DESA BONDARAYA KECAMATAN SUWAWA SELATAN
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/90
<p><em>Stunting</em> adalah kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.<br />Kekurangan gizi terjadi sejak masa janin dan pada masa awal setelah bayi lahir, tetapi kondisi<em> stunting</em> baru tampak setelah<br />bayi berusia 2 tahun. <em>Stunting</em> pada anak merupakan dampak dari defisiensi nutrien selama seribu hari pertama kehidupan, menimbulkan gangguan perkembangan fisik anak yang <em>irreversible</em> sehingga menyebabkan penurunan kemampuan kognitif dan<br />motorik, serta penurunan performa kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel penyebab <em>stunting</em> pada anak di<br />Kampung KB “Moopiya” Desa Bondaraya Kecamatan Suwawa Selatan Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif yaitu mengeksplorasi secara mendalam variabel penyebab <em>stunting</em> di Desa Bondaraya. Data balita <em>stunting</em> diperoleh dengan melakukan pengukuran TB (tinggi badan) dan BB (berat badan) anak. Data mengenai riwayat penyakit infeksi (durasi dan frekuensi), berat badan lahir, tingkat pendidikan ibu, tingkat pendapatan keluarga, dan jumlah anggota rumah tangga diperoleh melalui wawancara dan pengisian kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat variabel-variabel yang berhubungan dengan penyebab kejadian<em> stunting</em> di Kampung KB “Moopiya” Desa Bondaraya. Faktor pendidikan ibu merupakan faktor yang memiliki hubungan paling dominan dengan kejadian <em>stunting</em> pada anak, tingkat pendapatan keluarga memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian <em>stunting</em>, riwayat penyakit infeksi (durasi dan frekuensi) memiliki hubungan terkait dengan terjadinya kasus <em>stunting</em> pada anak, sedangkan jumlah anggota rumah tangga tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian <em>stunting</em>.</p>Al Ilham Bin Salim
Copyright (c) 2022 Al Ilham Bin Salim
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2022-12-032022-12-03PERBANDINGAN KADAR KLOROFIL A DAN B PADA BEBERAPA JENIS TUMBUHAN FAMILY ZINGIBERACECAE
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/96
<p>Klorofil disebut zat hijau daun. Molekul klorofil mampu menyerap cahaya merah, biru, dan ungu. Hingga memantulkan warna hijau kekuningan yang kerap dilihat manusia. Klorofil sangat dibutuhkan oleh tubuhan untuk berfotosintesis selain air, karbon dioksida, dan cahaya. Tujuan dari praktikum ini untuk mengetahui kadar klorofil pada suatu spesies tumbuhan (klorofia, b). Penelitian ini menggunakan daun <em>Zingiber officinale</em>, <em>Curcuna longa</em>, <em>Alpinia galanga</em>, <em>Amorphophallus paeoniifolius</em>. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode secara kualitatif dengan perlakuan yaitu pada daun diberi perlakuan menggunakan alkohol 95% dan mengukur kadar klorofil menggunakan spektropotometer. Hasil penelitian menunjukan bahwa daun yang digunakan pada praktikum ini terjadi perubahan pada daun awal ketika diberi perlakuan menggunakan alkohol 95% sehingga warna klorofil pigmen dari tanaman berubah. Setelah diukur kadar klorofil menggunakan spektropotometer pada tanaman <em>Alpinia galanga</em> yaitu 0,110 dari panjang gelombang 649, pada panjang gelombang 665 mendapatkan 0,223; pada tanaman <em>Zingiber officinale</em> yaitu 0,194 dari panjang gelombang 649, pada panjang gelombang 665 mendapatkan 0,381; pada tanaman <em>Curcuma longa</em> yaitu 0,118 dari panjang gelombang 649, pada panjang gelombang 665 mendapatkan 0,263; pada tanaman <em>Amorphophallus paeoniifolis</em> yaitu 0,076 dari panjang gelombang<br />649, pada panjang gelombang 665 mendapatkan 0,173.</p>Aryati AbdulFebriyanti FebriyantiNovri Youla KandowangkoPresti WulandariAzaria Azaria
Copyright (c) 2022 Aryati Abdul, Febriyanti Febriyanti, Novri Youla Kandowangko, Presti Wulandari, Azaria Azaria
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2022-12-032022-12-03KEMAMPUAN BERTANYA DAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PADA MATAKULIAH BIOLOGI UMUM DAN LINGKUNGAN MELALUI STRATEGI RECIPROCAL TEACHING
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/77
<p>Penelitian ini bertujuan menganalisis kemampuan bertanya dan berpikir kritis mahasiswa dalam pembelajaran Biologi Umum<br />dan Lingkungan melalui strategi reciprocal teaching. Jenis penelitiannya adalah penelitian deskriptif (descriptive research).<br />Sampelnya mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika kelas B, berjumlah 28 orang. Teknik pengumpulan data secara<br />lisan dan tertulis, serta observasi. Data kemampuan berpikir kritis diperoleh dengan tes kemampuan berpikir kritis. Hasil<br />penelitian menunjukkan bahwa secara kuantitas jumlah pertanyaan mahasiswa sebanyak 36 pertanyaan. Kualitas pertanyaan<br />mahasiswa berada pada kategori kognitif tingkat rendah (LOTS) dengan persentase 61%; untuk kategori kognitif tingkat tinggi<br />(HOTS) senilai 39%. Kesimpulan penelitian: 1) secara kuantitas jumlah pertanyaan melebihi jumlah mahasiswa, meskipun<br />belum semua terlibat aktif dalam mengajukan pertanyaan; 2) persentase jumlah pertanyaan berkategori HOTS lebih tinggi<br />dibandingkan dengan pertanyaan yang kategori LOTS. Keterampilan berpikir kritis mahasiswa yang tertinggi nilainnya adalah<br />keterampilan analisis dengan nilai 84.67; dan terendah self-regulation 81.33.</p>Hartono D. Mamu
Copyright (c) 2022 Hartono D. Mamu
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2022-12-032022-12-03EKOSISTEM DARAT DI CAGAR ALAM PANUA
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/83
<p>Ada berbagai komponen yang membentuk suatu ekosistem ini. komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah komponen tak hidup atau abiotik, dan komponen hidup atau biotik. Tujuan dalam penelitian ini yaitu, untuk mengetahui apa saja yang termasuk dalam ekosistem darat di Cagar Alam Panua. Metode Penelitian yang akan digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Moleong mengatakan,penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian (misalnya perilaku,persepsi,tindakan, dan lainnya) secara holistik,dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Itulah alasan mengapa peneliti mengambil penelitian menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Berdasarkan tugas yang telah dibuat maka dapat diambil kesimpulan bahwa kondisi di Cagar Alam Panua saat ini pengurangan tutupan vegetasi dalam kawasan cagar alam panua secara signifikan. Hal ini dapat dilihat dengan menyusutnya luasan di Cagar Alam Panua. Hal ini menyebabkan berkurangnya komponen biotik penyusun ekosistem darat di Cagar Alam Panua karena berkurangnya habitat tempat tinggal satwa.</p>Radi Afriandi E.Efendi PayuyuMoh. PrayudiRahmanto Lahili
Copyright (c) 2022 Radi Afriandi E., Efendi Payuyu, Moh. Prayudi, Rahmanto Lahili
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2022-12-032022-12-03PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN DIRECT INSTRUCTION PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/88
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan proses sains antara peserta didik yang diajar menggunakan Model<br /><em>Problem Based Learning</em> (PBL) dan yang diajar dengan Model Pembelajaran <em>Direct Instruction</em> (DI). Bentuk penelitian adalah <em>Quasy</em><br /><em>Experimental Design</em> dengan sampel penelitian terdiri dari dua rombongan belajar kelas VII yang diambil secara acak, masing-masing<br />berjumlah 25 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengobservasi lima aspek keterampilan, yaitu; mengamati, menginterpretasi data, mengajukan pertanyaan, menerapkan konsep, dan berkomunikasi. Hasil pengujian dengan uji <em>Independent Sample t-test</em>, diperoleh nilai sig. (2-tailed) 0,006 < α 0,05, ini menunjukkan terdapat perbedaan keterampilan proses sains yang signifikan antara peserta didik yang diajar menggunakan Model <em>Problem Based Learning</em> dan yang diajar dengan Model <em>Direct Instruction</em> kelas VII SMPN 5 Sinjai Selatan.</p>Nur MustaqimahNurul Fajryani UsmanA. Asmawati AzisMuhammad Wiharto
Copyright (c) 2022 Nur Mustaqimah, Nurul Fajryani Usman, A. Asmawati Azis, Muhammad Wiharto
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2022-12-032022-12-03VARIASI MORFOLOGI TUMBUHAN FAMILI ARACEAE DI KECAMATAN PULUBALA KABUPATEN GORONTALO
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/93
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi morfologi beberapa spesies dari family Araceae serta mengetahui hubungan<br />kekerabatannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi dengan mengamati bentuk morfologi secara langsung tumbuhan famili Araceae yang ditemukan. Berdasarkan hasil pengamatan pada 9 jenis tumbuhan family araceae, ditemui berbagai variasi bentuk organ morfologis. Sedangkan berdasarkan fenogram yang terbentuk diketahui bahwa kesembilan spesies dari anggota familia Araceae yang diamati menunjukkan hubungan kekerabatan yang cukup dekat yang terbagi menjadi dua Cluster utama. Fenogram tersebut menggambarkan tumbuhan <em>Amorphophallus peonifolius</em> berkerabat dekat dengan spesies lainnya namun merupakan spesies yang berbeda cluster. Sedangkan spesies lain termasuk dalam 2 cluster besar yaitu cluster besar pertama yang didalamnya terdapat 3 spesies yaitu <em>Syngonium podophyllum</em>, <em>Aglonema butterfl</em>y L. Var, dan <em>Homalomena occult</em>a Schott dengan 2 spesies memiliki hubungan yang sangat dekat yaitu antara <em>Aglonema butterfly</em> L. Var, dan <em>Homalomena occulta</em> Schott.</p>Febriyanti FebriyantiNovri Youla KandowangkoJusna AhmadAdilah Nidaulhasanah
Copyright (c) 2022 Febriyanti Febriyanti, Novri Youla Kandowangko, Jusna Ahmad, Adilah Nidaulhasanah
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2022-12-032022-12-03IDENTIFIKASI JENIS ANGGOTA FILUM INSEKTA DI AREA KAMPUS 4 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/102
<p>Serangga merupakan hewan beruas yang memiliki tingkat adaptasi yang sangat tinggi. Serangga ditemukan di seluruh bagian Bumi (darat, laut, dan udara). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan keanekaragaman jenis serangga di kawasan Kampus 4 Universitas Negeri Gorontalo, menggunakan metode eksplorasi. Eksplorasi dilakukan secara langsung. Identifikasi dilakukan berdasarkan karakter morfologi. Penelitian ini menemukan 10 spesies, yaitu <em>Euploea mulciber</em>, <em>Ideopsis vulgaris</em>, <em>Acrida cinerea</em>, <em>Hympolimnas bolina</em>, <em>Locusta migratoria</em>, <em>Valanga nigricornis</em>, <em>Orthetrum sabina</em>, <em>Acheta domesticus</em>, <em>Periplaneta americana</em>, dan <em>Gryllus bimaculatus</em>.</p>Chairunnisa J. LamangantjoRegina Valentine AydalinaIlyas H. HusainMuhammad Rizkiansyah LukumHalima Y. Malanua
Copyright (c) 2022 Chairunnisa J. Lamangantjo, Regina Valentine Aydalina, Ilyas H. Husain, Muhammad Rizkiansyah Lukum, Halima Y. Malanua
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2022-12-032022-12-03OPTIMALISASI PERAN WIDYAISWARA DENGAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN FLIP CHART DALAM MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA PELATIHAN STUNTING DI PERWAKILAN BKKBN PROVINSI GORONTALO
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/81
<p>Saat ini, dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, BKKBN diamanahkan sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting. Untuk itu BKKBN terus berusaha menggemakan Informasi, Komunikasi dan Advokasi terkait stunting pada semua elemen masyarakat. Salah satu jalur yang ditempuh adalah melalui pelatihan-pelatihan bagi PKB/PLKB yang akan menjadi perpanjangan tangan dalam “memahamkan” terkait substansi stunting kepada masyarakat melalui kader KB. Menjadi tantangan tersendiri bagi seorang Widyaiswara BKKBN khususnya di perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo selaku pengajar dalam pelatihan untuk menemukan sebuah inovasi atau melahirkan kreatifitas dalam pengelolaan kelas. Seorang Widyaiswara dituntut untuk mampu mengelola pembelajaran baik dalam penentuan model pembelajaran, metode pembelajaran, pembuatan bahan tayang dan pembuatan bahan peraga yang tentunya bisa mendukung proses pelatihan guna pencapaian kompetensi pelatihan bagi peserta diklat serta dalam mewujudkan pencapaian program Bangga Kencana khususnya program percepatan penurunan stunting di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan cara mencari core issue dan melakukan teknik analisis menggunakan teknik analisis mind mapping. Ditemukan belum tersedianya bahan/alat peraga dalam pelatihan terkait materi stunting di Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo. Gagasan kreatif penyelesaian isu tersebut adalah dengan pembuatan flip chart terkait materi stunting yang disinkronkan dengan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).</p>Al Ilham Bin Salim
Copyright (c) 2022 Al Ilham Bin Salim
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2022-12-032022-12-03MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING PADA MATERI PEWARISAN SIFAT
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/86
<p>Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri l Tapa pada siswa kelas XII IPA3 dengan Hipotesis tindakan adalah “Jika digunakan<br />Model pembelajaran kooperatif tipe <em>snowball throwing</em> pada materi Pewarisan Sifat di Kelas XII IPA1 SMA Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango maka akan meningkatkan hasil belajar peserta didik akan meningkat. Sebagai simpulan dari penelitian ini adalah telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa kelas XII IPA 3 SMA Negeri l Tapa Kabupaten Bone Bolango. Hal ini diuraikan dengan data sebagai berikut 1) Hasil belajar siswa pada siklus I telah meningkat menjadi 66,7% dan siklus II telah lebih meningkat menjadi 85,7%, sehingga dapatlah disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang berbunyi Jika digunakan model pembelajaran kooperatif Tipe <em>snowball throwing</em> Pada materi Pewarisan Sifat di Kelas XII IPA3 SMA Negeri 1Tapa Kabupaten Bone Bolango. Hasil penelitian tersebut jelas menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif Tipe <em>snowball throwing</em> dapat dijadikan sebagai salah satu teknik untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses belajar di kelas. </p>Lastri MohamadMahmud LainjongSri Wardani
Copyright (c) 2022 Lastri Mohamad, Mahmud Lainjong, Sri Wardani
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2022-12-032022-12-03PROBLEM BASED LEARNING MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGIMATA KULIAH KEMAMPUAN DASAR MENGAJARMAHASISWA SEMESTER VI/KLS E THN AJARAN 2018/2019
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/105
<p>Strategi pembelajaran dalam perkuliahan yang memfasilitasi keterampilan di era revolusi industri 4.0 antara lain keterampilan kognitif, kolaboratif, kreatif, dan komunikatif. Penelitian ini bertujuan untukmeningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, pada mata kuliah Kemampuan Dasar Mengajar mahasiswa semester VI/Kls E Thn Ajaran 2018/2019 dengan model pembelajaran berbasis masalah (problem Based Learning). Penelitian Tindakan Kelas dengan 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu; perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,& refleksi.Subjek penelitian adalah mahasiswa pendidikan Biologi yang mengontrak mata kuliah Kemampuan Dasar Mengajarsemester VI/Kls E berjumlah 23 mahasiswa.Metode yang dipakai adalah deskriptif, teknik pengumpulan data kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan tes tertulis. Hasil menunjukkan bahwa untuk tes awal Rata-rata 8 mahasiswa (34,78%), tes akhir siklus I Rata-rata 14 mahasiswa (60,86%), dan tes akhir siklus II Ratarata 21 mahasiswa (91,30%). Dua mahasiswa yang belum memenuhi KKM dilakukan diskusi dan tugas sehingga dapat memenuhi persyaratan ketuntasan. Keseluruhan nilai mahasiswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu (3,0).</p>Femmy Roosje Kawuwung
Copyright (c) 2020 Femmy Roosje Kawuwung
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2020-01-152020-01-15PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN READING QUESTIONING AND ANSWERING BERBASIS WHATSAPP TERHADAP METAKOGNITIF PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 2 TONDANO
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/110
<p>Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan metakognitif peserta didik melalui strategi pembelajaran Reading Questioning and Answering (RQA)Berbasis WhatsApp pada pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Tondano yang berjumlah 22 orang. Berdasarkan data yang diperoleh sebelum menerapkan strategi RQA berbasis whatsapp peserta didik belum memenuhi KKM, nilai KKM adalah 75. Penelitian siklus I hanya mencapai hasil 36,36%, sedangkan ketuntasan yang ditetapkan adalah 85%, jadi penelitian ini harus dilanjutkan ke siklus berikutnya karena belum mencapai nilai ketuntasan. Setelah adanya refleksi dari siklus I penelitian pada siklus 2 mengalami peningkatan yakni dari 36,36% menjadi 86,36%. Penerapan strategi pembelajaran RQA Berbasis WhatsApp meningkatkansignifikan terhadap metakognitif peserta<br />didik.</p>Meilani Chichilia RompasH.M. SumampouwJ. SumakulH. Lawalata
Copyright (c) 2020 Meilani Chichilia Rompas, H.M. Sumampouw, J. Sumakul, H. Lawalata
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2020-01-152020-01-15ANALISIS KANDUNGAN FOSFAT DI DANAU LIMBOTO
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/115
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air ditinjau dari kandungan fosfat di Danau Limboto. Penelitian dilakukan dengan lokasi pengambilan sampel pada 4 titik stasiun yakni pada daerah inlet, median, outlet dan pemukiman warga. Pengambilan sampel air untuk analisis kandungan fosfat dilakukan sebanyak satu kali dalam seminggu selama 1 bulan di 4 stasiun dengan pengambilan sampel menggunakan botol berukuran 1500 ml pada masing-masing stasiun. Selanjutnya sampel di analisis di Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Gorontalo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kandungan fosfat di Danau Limboto berada jauh di atas baku mutu. Hal ini disebabkan oleh budidaya perikanan dan aktivitas masyarakat sekitar yang membuang limbah rumah tangga langsung ke perairan Danau Limboto.</p>Hartono D. MamuIlyas HusainRegina Valentina AydalinaDhea Tita Angraini PaputunganDevry Panca Sakti GelaSoraya Fitria NasirAndi PratiwiMeikawati MoodutoIin MalanuwaPriskila Himran LatifIsra Cahayani BahuwaYusrin A. PuluhulawaRegita Wahyu Vidyawati SalehAgrevina AgrevinaTiti Hawanda Metania ConoAmbarwati BilondatuFatmawati IshakTri Rahayu TahirSiti Nurfitri A. PasisingiNining HalimuTutin Pratiwi LangaruNurhayati IsmailSri Yolanda TalaaLearin DenicaSriwulan HasaniaDian AlfianiHeldiyanti GaibRahma SangkotaNadia Fajri PanyilieSri Yulianti HadjiSindiyawati Lasangole
Copyright (c) 2020 Hartono D. Mamu, Ilyas Husain, Regina Valentina Aydalina, Dhea Tita Angraini Paputungan, Devry Panca Sakti Gela, Soraya Fitria Nasir, Andi Pratiwi, Meikawati Mooduto, Iin Malanuwa, Priskila Himran Latif, Isra Cahayani Bahuwa, Yusrin A. Puluhulawa, Regita Wahyu Vidyawati Saleh, Agrevina Agrevina, Titi Hawanda Metania Cono, Ambarwati Bilondatu, Fatmawati Ishak, Tri Rahayu Tahir, Siti Nurfitri A. Pasisingi, Nining Halimu, Tutin Pratiwi Langaru, Nurhayati Ismail, Sri Yolanda Talaa, Learin Denica, Sriwulan Hasania, Dian Alfiani, Heldiyanti Gaib, Rahma Sangkota, Nadia Fajri Panyilie, Sri Yulianti Hadji, Sindiyawati Lasangole
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2020-01-152020-01-15ANALISIS PATI UBI BANGGAI (Dioscorea alata L.) SEBAGAI BAHAN PANGAN ALTERNATIF BERBASIS LOKAL
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/120
<p>Ubi bangga (<em>Dioscorea alata</em> L) adalah jenis ubi dari Kepulauan Banggai, sejenis musiman yang merambat. Di Indonesia, mereka memiliki beberapa nama daerah seperti, huwi (Sunda), uwi (Jawa), ubi jalar (Melayu, Madura), mafu (Kendari), kafu uwi (Minahasa), lumpuh (Sulawesi Selatan), lutu (Banda). Di negara lain seperti Filipina, ubi disebut ube, Tonga disebut ufi, Hawaii dan Tahiti disebut uhi dan dalam bahasa Inggris disebut Yam. Ubi memiliki umbi yang dapat dipanen pada usia 6-10 bulan. Warna umbi bervariasi, yaitu putih, ungu, kuning, dan coklat. Ubi jalar memiliki potensi besar untuk menjadi makanan pokok karbohidrat non-beras. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pati, amilosa, dan total glukosa singkong bangga yang dapat digunakan sebagai salah satu kriteria untuk memilih varietas unggul untuk pengembangan di masa depan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Kesehatan Institut Bogor Bogor pada Agustus-September 2016. Penentuan kadar pati dan glukosa dilakukan oleh hidrolisis, dan kandungan amilosa dilakukan oleh iodometri. Hasil penelitian menunjukkan kandungan pati rata-rata 76,28%, amilosa 7,62%, amilopektin 69,56%, gula 0,80%. Konten pati tertinggi adalah aksesi (BDa-18 / mailu) 86,41%, dan terendah (BDa-20 / sombok) adalah 64,25%. Aksesi amilosa tertinggi (BDa-38 / Kasiabang) adalah 11,37%, terendah (BDa-05 / potyl mbol) 5,59%. Aksesi amilopektin tertinggi (BDa-18 / Mailu) adalah 78,10%, terendah adalah 58,54% (mbol BDa-20 / sombok). Tingkat aksesi glukosa tertinggi (BDa-10 Lend) adalah 2,48%, terendah (BDa-05 /Potil mbol) 0,13%. Kadar pati rata-rata 77,18 dapat digunakan sebagai bahan makanan pokok yang dapat menghasilkan energi tinggi. Kadar gula tepung banggai sangat rendah rata-rata 0.80 dapat dijadikan makanan pokok karbohidrat non beras yang sehat karena dapat mencegah penyakit diabetes.</p>Aser YalinduaDecky W. KamagiDany Posumah
Copyright (c) 2022 Aser Yalindua, Decky W. Kamagi, Dany Posumah
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2020-01-152020-01-15KETUNTASAN BELAJAR BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN LKS-PBM PADA SMA NEGERI MANADO
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/108
<p>Penelitian ini bertujuan ini untuk mengetahui bagaimana ketuntasan belajar Biologi dengan menggunakan LKS-PBM pada peserta didik SMA Negeri 1Manado.Penelitian Tindakan Kelas/PTK dengan subjek penelitian:peserta didk kelas X SMA Negeri-1Manado dengan jumlah peserta didik 31 orang mata pelajaran biologi tahun ajaran 2018/2019. Dilaksanakan dalam tiga siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu; perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, &refleksi. Metode yang dipakai adalah deskriptif kulitatif, teknik pengumpulan data menggunakan LKS-PBM meliputi: siklus pertama mengajarkan sub konsep mengenai fungi; Siklus ke dua mengajarkan tentang konsep keanekaragaman hayati menggunakan LKS-PBM. Siklus ke tiga guru sebagai peneliti kembali mengajarkan sub konsep nilai-nilai keanekaragaman hayati khas Indonesia (biodiversitas), dengan menggunakan LKS-PBM.Hasil penelitian pada siklus pertama nilai rata-rata 5,74, dimana terdapat 20 orang siswa yang belum tuntas belajar.Berdasarkan ketentuan penilaian departemen Pendidikan Nasional maka hasil tersebut belum mencapai tuntas belajar klasikal dimana harus 7,5 keatas, maka<br />diteruskan kesiklus dua, nilai rata-rata 7,32 hasil inipun belum mencapai tuntas belajar klasikal di mana masih terdapat 9 orang siswa yang belum tuntas belajar. Olerh karena itu dilanjutkan lagi ke siklus tiga, nilai rata-rata 7,61 dan hanya 3 siswa yang belum tuntas belajar, namun secara klasikal telah tuntas belajar di mana nilai rata-rata kelas telah lebih dari 7,5.Kesimpulkan bahwa terdapat korelasi penggunaan LKS-PBM dengan hasil belajar siswa yang dinyatakan pada peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan.</p>Meike Paat
Copyright (c) 2020 Meike Paat
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2020-01-152020-01-15PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK MELALUI PEMENTORAN PADA MATERI PEMANASAN GLOBAL
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/113
<p>Tujuan Penelitian ini adalah Untuk menghasilkan LKS berbasis pendekatan saintifik melalui pementoran pada materi Pemanasan global. Model Pengembangan yang di gunakan adalah 4-D yang terdiri dari 4 tahap yaitu define (Pendefinisian) design (Perencanaan) develop (Pengembangan) desimanate (Penyebaran ) berdasarkan hasil uji coba validasi ahli materi dalam bentuk angket memperoleh hasil sebesar 96,7% berdasarkan hasil uji coba validasi ahli desain pembelajaran memperoleh hasil sebesar 98.61 Persentase tersebut dalam kategori sangat baik dan layak digunakan di lapangan. Kemudian uji kelompok kecil di Sekolah SMP Katolik Gonzaga Tomohon Kelas VII memperoleh hasil Kategori Sangat Setuju (SS) = 67,5% Kategori Setuju (S) = 42,5%, Kategori Kurang Setuju 0%, (KS) Kategori Tidak Setuju 0%, (TS). Kesimpulan bahwa pengembangan LKS berbasis Pendekatan saintifik melalui pementoran, layak di gunakan dan di kembangkan di wilayah yang lebih luas.</p>Virginia V. MangareMeitilistina SasinggalaZusje W. M. Warouw
Copyright (c) 2020 Virginia V. Mangare, Meitilistina Sasinggala, Zusje W. M. Warouw
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2020-01-152020-01-15IDENTIFIKASI LARVA TELUR CACING Ascaris lumbricoides PADA DAUN KEMANGI (Ocimum sp.) DI WARUNG-WARUNG MAKAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/118
<p>Penyakit kecacingan merupakan penyakit menular yang termasuk salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia. Salah satu jenis cacing yang bersifat pathogen adalah <em>Ascaris lumbricoides</em> yang sering mengkontaminasi berbagai sayuran, di antaranya kemangi (<em>Ocimum</em> sp.) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya larva telur cacing <em>Ascaris lumbricoides</em> pada kemangi (<em>Ocimum</em> sp.) di warung-warung makan Universitas Negeri Gorontalo. Metode penelitian adalah metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemangi pada 2 dari 3 warung makan positif (+) mengandung larva telur cacing <em>Ascaris lumbricoides</em>.</p>Syam S. KumajiRegina Valentina AydalinaAgusriyanto YusufAdam SuduriMuhammad Isra
Copyright (c) 2020 Syam S. Kumaji, Regina Valentina Aydalina, Agusriyanto Yusuf, Adam Suduri, Muhammad Isra
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2020-01-152020-01-15EFEKTIVITAS TUGAS MANDIRI DAN TERSTRUKTUR DENGAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III/KLS D MATA KULIAH KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BIOLOGI TAHUN AJARAN 2017/2018
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/106
<p>Proses belajar mengajar tidak hanya dengan pemberian materi tapi dengan pengalaman-pengalaman belajar seperti pemberian tugas mandiri dan terstruktur.Tujuan penelitian untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa yang diberi tugas mandiri dan tugas terstruktur dengan kooperatif STAD. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)pendidikan Biologi semester III/kls Dberjumlah 30 mahasiswa mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran Biologi Tahun ajaran 2017/2018.Penelitian Tindakan Kelas dengan 2 siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu; perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,& refleksi. Metode yang dipakai adalah deskriptif, teknik pengumpulan data tugas mandiri menggunakan indikator tugas mandiri meliputi;(ringkasan yang jelas, bab dengan sub-sub topik jelas,dijabarkan berdasarkan pengertian,definisi, fakta, konsep, contoh sesuai isu yang berhubungan, membuat pertanyaan pertanyaan,dan sumber yang mutahir). Pengumpulan data tugas terstruktur meliputi; a.makalah kelompok dengan kriteria; (judul jelas, memiliki daftar isi, pembahasan runtut, sumber mutahir) b.presentasi dengan kriteria; (menyampaikan tujuan pembelajaran, menyampaikan pembahasan, merespon pertanyaan, komunikatif, dan pengambilan kesimpulan).Pengumpulan data hasil belajar menggunakan tes esai dengan rubrik penilaian kognitif. Hasil menunjukkan bahwa untuk tes awal sebelum pembelajaran Rata-rata 4 mahasiswa (13,33%), tes akhir siklus I Rata-rata 19 mahasiswa (63,33%), dan tes akhir siklus II Rata-rata 26 mahasiswa (86,66%). Empat mahasiswa lain diberi pembelajaran perbaikan dan berdiskusi bersama. </p>Femmy Roosje KawuwungMeike Paat
Copyright (c) 2020 Femmy Roosje Kawuwung, Meike Paat
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2020-01-152020-01-15PROBLEM BASED LEARNING MODELS IN IMPROVING THE LEARNING RESULTS AND LEARNING ACTIVITIES OF STUDENTS IN ELECTRICITY CONSTRUCTION MATERIALS IN THE SIXTH GRADE OF SDN 2 TELAGA BIRU GORONTALO DISTRICT
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/111
<p>The Problem Based Learning (PBL) model is a learning approach that presents contextual problems that are able to stimulate students to learn. This class action research aims to improve the learning outcomes and learning activites of sixth grade students on the electrical circuit material through the application of PBL models in SDN 2 Telaga Biru, Gorontalo District. The subjects of this study were the sixth grade students, amounting to 23 people. This research has been carried out in two cycles, with each cycle consisting of two meetings. In cycle I, the PBL model is combined with the use of an Electric KIT. In cycle II, PBL models are combined with the use of PhET Simulation media. Based on the research results obtained information that there is an increase in student learning outcomes. In the first cycle, the number of students who completed only reached 39.13%, while in cycle 2 it reached 91.3%. Aspects observed for student learning activities include observing, asking, trying, associating and communicating. The five indicators also increased from cycle I to cycle II. The average learning activity in the first cycle reached 65.24%, while in the second cycle it reached 81.39%. Based on the results of the study it can be concluded that the application of the PBL model can improve student learning outcomes and activities on the material for the electrical circuits in the sixth grade of SDN II Telaga Biru, Gorontalo District.</p>Gamar AbdullahHapsian Palilati
Copyright (c) 2020 Gamar Abdullah, Hapsian Palilati
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2020-01-152020-01-15PEMANFAATAN SPESIES TUMBUHAN BERGUNA BERORIENTASI SOSIO BUDAYA BALI AGA DESA ADAT TENGANAN PEGRINGSINGAN KARANGASEM BALI
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/116
<p>Desa Tenganan Pegringsingan sebagai salah satu desa Bali Aga yang ada di Bali, yang memiliki tradisi yang unik dan berbeda dengan Bali Aga lainnya. Di desa tersebut terdapat tiga bukit yaitu Bukit Kangin, Bukit Kauh, dan Bukit Kaja. Bukit Kangin merupakan bukit yang paling hijau. Tumbuhan yang ada di dalamnya dimanfaatkan oleh masyarakat setempat secara tradisional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Komposisi spesies tumbuhan berguna yang ada di hutan Bukit Kangin, Desa Adat Tenganan Pegringsingan yang berorientasi pada Bali Aga desa setempat;; 2) Organ atau bagian tumbuhan yang digunakanan oleh masyarakat yang berorientasi pada Bali Aga Desa Adat Tenganan Pegringsingan, Bali; 3) Jenis pemanfaatan tumbuhan berguna. Populasi penelitian ini meliputi populasi ekosistem dan populasi sosiosistem. Populasi ekosistem yaitu semua spesies tumbuhan yang ada dalam vegetasi hutan Bukit Kangin. Populasi sosiosistem mencakup seluruh masyarakat Desa Adat Tenganan Pegirngsingan. Sampel penelitian ini adalah spesies tumbuhan bergunan yang terkover oleh kuadrat. Sampel masyarakat setempat terdiri dari Kepala Desa beserta staf, Pengurus Desa Adat, Balian/Dukun, Tukang Banten, Pengrajin, Penglingsir/Tetua, Tokoh Masyarakat, dan Masyarakat Umum. Metode pengambilan sampel yaitu untuk spesies tumbuhan berguna dengan metode kuadrat ukuran 20x20m sebanyak 65 kuadrat. Untuk sampel masyarakat diambil dengan menggunakan sistematik sampling. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan: 1) ada sebanyak 77 spesies tumbuhan yang ada di hutan Bukit Kangin, dan yang termasuk tumbuhan berguna yang berorientasi pada Bali Aga Desa Adat Tenganan Pegringsingan, ada sebanyak 46 (59,74%) spesies; 2) Bagian/organ tumbuhan yang digunakan adalah daun sebanyak 24 spesies (33,8,%), batang(19 spesies tumbuhan)(23,9%), buah (21 spesies tumbuhan) (30,9%),bunga (4 spesies tumbuhan) (5,6%); 3) 4) tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai sarana upacara sebanyak 29 spesies (35,5%), obat (21,6%), dan papan (18,9%).</p>Nyoman WijanaI Gusti Agung Nyoman SetiawanSanusi Mulyadiharja
Copyright (c) 2020 Nyoman Wijana, I Gusti Agung Nyoman Setiawan, Sanusi Mulyadiharja
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2020-01-152020-01-15GANDUM (Triticum Aestivum L.) PADA DATARAN MENENGAH TONDANO YANG DIBERI BAHAN ANORGANIK
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/121
<p>Wheat is a cereal that is very important as a source of food in the world with the largest amount in the supply of staple food for the world's citizens. Constraints encountered in Indonesia are temperature, rainfall, and high humidity. In addition to these environmental factors, another obstacle is the adequacy of nutrients from the soil that affects the growth, development and productivity of wheat. This study aimed to examine the productivity of wheat varieties in the middle plains and to examine the physiology of wheat in the middle plains. This research is a single-factor pot experiment conducted in a Completely Randomized Design. Dewata varieties were given 0 g NPK fertilizer, 2.5 g NPK, 5 g NPK, 7.5 g NPK, and 10 g NPK given each per polybag, the treatment was repeated three times. Observations were made on plant height, number of leaves, age of flowering, number of tillers, and chlorophyll content. Data<br />were analyzed by Analysis of Variance using the SAS 9.1 for Windows program and continued with testing using the Least Significant Difference Test. The results showed that NPK fertilizer 5 g per plant can increase vegetative growth on the plant height, chlorophyll content the total leaf most high, days to flowering more quickly, while the NPK fertilizer 2.5 g per plant can increase the number of leaves and number of tillers, the highest.</p>Sukmarayu P. GedoanUtari Satiman
Copyright (c) 2020 Sukmarayu P. Gedoan, Utari Satiman
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2020-01-152020-01-15DESKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG DI SMP
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/104
<p>Deskripsi Penerapan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Pada Pembelajaran Ipa Materi Getaran Dan Gelombang Di Smp. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru, sehingga siswa kurang mandiri dalam proses pembelajaran, dan penggunaan model pembelajaran yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa di sekolah SMP pada mata pelajaran IPA kususnya pada materi getaran dan gelombang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Penerapan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Pada Pembelajaran IPA Materi Getaran dan Gelombang. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Gorontalo yang populasinya adalah seluruh siswa kelas VIII. Sampel di ambil dengan menggunakan tehnik cluster random sampling kemudian yang menjadi kelas perlakuan adalah kelas VIII A yang siswanya berjumlah 30 siswa. Pengumpulan data yang dilakukan menggunakan instrumen berupa lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa. Tehnik analisis data menggunakan statistika deskriptif yaitu data-data yang diperoleh dianalisis dengan cara<br />mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generelisasi kemudian dipresentasikan melalui tabel atau diagram. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran reciprocal teaching pada proses pembelajaran terlaksana sesuai RPP dengan baik, dimana proses pembelajaran berlangsung secara keseluruhan aktivitas guru dan aktivitas siswa dari pertemuan I, II dan III, untuk persentase aktivitas guru mencapai rata-rata 92,11% sedangkan persentase aktivitas siswa mencapai rata-rata 79,40%. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran reciprocal teaching sangat sesuai untuk digunakan pada materi getaran dan gelombang mata pelajaran IPA.</p>Dewa Gede Eka SetiawanNi Nyoman Ayu Dewi
Copyright (c) 2020 Dewa Gede Eka Setiawan, Ni Nyoman Ayu Dewi
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2020-01-152020-01-15PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISIUAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/109
<p>Pada umumnya pembelajaran di sekolah masih berpusat pada guru sehingga siswa menjadi pasif dalam menerima dan mengembangkan ilmu pengetahuannya. Salah satu inovasi dalam pembelajaran biologi adalah dengan mengembangkan perangkat pembelajaran biologimelalui model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan perangkat pembelajaran biologi berbasis model PBM berbantuan media Audio visual. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode melalui prosedur penelitian dan pengembangan Research and Development atau R & D)” mengikuti tahapan penelitian Borg and Gall, dengan teknik pengumpulan data yaitu validasi produk. Dilaksanakan pada siswa kelas X SMA Negeri Tondano.Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji validasi produk perangkat pembelajaran biologi dengan model PBM berbantuan media audio visual mencapai kualifikasi baik, dimana kesimpulan dari pakar ahli: materi, desain pembelajaran, media menyatakan bahwa produk perangkat pembelajaran biologi dengan model PBM berbantuan media audio visual sudah layak untuk digunakan.</p>Meike PaatFemmy Roosje Kawuwung
Copyright (c) 2020 Meike Paat, Femmy Roosje Kawuwung
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2020-01-152020-01-15EFEKTIFITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/114
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiefektivitas perangkat pembelajaran berorientasi model pembelajaran Learning cycle pada materi sistem gerak manusia di SMA Negeri 1 Kabila. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 4 di sekolah SMA Negeri 1 Kabila. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran antara lain: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan Tes. Prosedur penelitian terdiri dari beberapa fase: studi pendahuluan, rancangan perangkat pembelajaran, validasi perangkat, revisi perangkat pembelajaran, dan uji coba terbatas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan konsep siswa yang dijaring melalui tes kognitif menunjukkan ketuntasan klasikal sebesar<br />95%, ketuntasan individual sebesar 85,2, dan respon siswa sebesar 90%. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran berorientasi model pembelajaran Learning cycle pada materi sistem gerak manusia dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa SMA.</p>Yunangsi HarunMasra LatjompohMustamin Ibrahim
Copyright (c) 2020 Yunangsi Harun, Masra Latjompoh, Mustamin Ibrahim
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2020-01-152020-01-15KARATERISTIK HABITAT TEMPAT BERTELUR BURUNG MALEO (Macrocephalon maleo) DI DESA TAIMA KECAMATAN BUALEMO SULAWESI TENGAH
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/119
<p>The Maleo (Macrocephalon maleo) in Taima is one of the Sulawesi's endemic birds that is very unique and has received much attention from the world today. The population of this bird decreased due to habitat degradation and eggs pouching by humans. This research aimed to characterize the nesting ground habitat in Taima, Bualemo, Central Sulawesi, which was conducted in July- August 2019. Field<br />surveys were conducted to observe the condition of the Maleo habitat and the type of floras in its surrounding area. Area temperature, humidity and sand surface temperature were observed times a day at 06.00, 09.00, 12.00, 15.00 and 18.00. The results show: (1) the nesting ground habitat has 23 plant species (2) the spawning holes range from 20 to 76 cm with an average of 50.66 cm (3) the length and width of egg laying holes range between 55-404 cm and 50 - 245.9 cm respectively (4) Between 06.00 - 18.00 the nesting ground has area temperature, humidity, and sand surface temperature of 29.8oC, 72%, and 40oC respectively. The nesting ground habitat in Taima needs to continuously be protected to help prevent this precious iconic bird from extinction.</p>Wahyudin Abd. KarimSukendra MahalayaFirga Nabila LigeSahlan Sahlan
Copyright (c) 2020 Wahyudin Abd. Karim, Sukendra Mahalaya, Firga Nabila Lige, Sahlan Sahlan
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2020-01-152020-01-15PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III/D TAHUN AJARAN 2016/2017 MATA KULIAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/107
<p>Sumber daya manusia khusus pendidik di era revolusi industri dipersiapkan antara lain yang memiliki motivasi dan kognitif tinggi.Tujuan penelitian untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar mahasiswa semester III/D Thn ajaran 2016/2017 yang berjumlah 28 padamata kuliah Perkembangan Peserta Didik dengan model pembelajaran JIGSAW. Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan 2 siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu; perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,<br />& refleksi. Metode yang dipakai adalah deskriptif, teknik pengumpulan data motivasi dengan menggunakan indikator motivasi belajar.Pengumpulan data hasil belajar dengan tes esai menggunakan rubrik penilaian kognitif. Hasil menunjukkan bahwa nilai tes awal Rata-rata 5 mahasiswa (17,85%), nilai tes akhir siklus I Rata-rata 17 mahasiswa (60,71%), dan nilai tes akhir siklus II Rata-rata 25<br />mahasiswa (89,28%). Tiga mahasiswa yang belum mencapai ketuntasan klasikal diberikan remedial.</p>Herry. M. SumampouwFemmy Roosje Kawuwung
Copyright (c) 2020 Herry. M. Sumampouw, Femmy Roosje Kawuwung
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2020-01-152020-01-15PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING PADA MATERI TATA SURYA UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/112
<p>Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Tapa pada semester genap tahun ajaran 2018/2019 dengan jumlah peserta didik yang dikenai tindakan 22 orang. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu lembar pengamatan aktivitas guru, lembar pengamatan aktivitas peserta didik, dan tes kemampuan literasi sains. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah dengan teknik analisis deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa adanya peningkatan terhadap hasil kemampuan literasi sains peserta didik dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I, kategori nominal mencapai 34%, kategori fungsional mencapai 34%, kategori konseptual/prosedural mencapai 13%, kategori multidimensional mencapai 0%, dan kategori tidak menjawab mencapai 19,8%. Pada siklus II untuk kategori konseptual/prosedural meningkat hingga 35% menjadi 48% pada siklus II,<br />kategori multidimensional juga mengalami peningkatan dari 0% pada siklus I meningkat menjadi 10% pada siklus II. Pada kategori fungsional menurun dari 34% pada siklus I menjadi 27,2% pada siklus II. Hal ini disebabkan oleh beberapa orang peserta didik yang berada pada kategori fungsional (siklus I) sudah mampu berada pada tingkat kategori konseptual/prosedural (setelah siklus II). Kemudian untuk kategori nominal mengalami penurunan pada siklus II yaitu dari 34% pada siklus I menjadi 14,8% pada siklus II dan kategori tidak menjawab mengalami penurunan dari 19,8% pada siklus I menjadi 0% pada siklus II. Menurunnya kategori nominal, kategori fungsional, dan kategori tidak menjawab menunjukkan bahwa kemampuan literasi sains peserta didik meningkatan karena peserta didik sudah mampu meningkatkan pemahamannya pada kategori konseptual dan multidimensional. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa model discovery learning dapat meningkatkan kemampuan literasi sains peserta didik. </p>Sintia Nur DjafarCitron S. Payu
Copyright (c) 2020 Sintia Nur Djafar, Citron S. Payu
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2020-01-152020-01-15KARAKTERISTIK MORFOLOGIS BERBAGAI GENUS JAMUR MAKROSKOPIS DI TAMAN NASIONAL BOGANI NANI WARTABONE PROVINSI GORONTALO
https://conf.ung.ac.id/index.php/sembiosis/catalog/book/117
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi karakter morfologisdari kelompok jamur makroskopis di Taman Nasional Bogani Nani WartaboneProvinsi Gorontalo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode jelajah, yaitu dengan mengumpulkan dan melakukan karakterisasi morfologis pada kelompok jamur makroskopis yang tumbuh di Taman Nasional tersebut. Data yang<br />diperoleh dianalais secara deskriptif untuk menentukan takson spesies yang sesuai dengan hasil identifikasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 5 kelompok takson genus jamur makroskopis yang memiliki karakter morfologi yang variative yaitu <em>Lentinus</em>, <em>Ganoderma</em>, <em>Trametes</em>, <em>Phallus</em>, dan <em>pseudotrametes</em>.</p>Syam S. KumajiFebriyanti FebriyantiWirnangsi D. UnoWindi Oktivani PakuneErwin Baruadi
Copyright (c) 2020 Syam S. Kumaji, Febriyanti Febriyanti, Wirnangsi D. Uno, Windi Oktivani Pakune, Erwin Baruadi
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2020-01-152020-01-15